Profil Hary Tanoe, Taipan Media yang Gagal Melenggang ke Senayan

Hary Tanoe bersama keluarga kemungkinan gagal ke DPR

Jakarta, IDN Times - Nama konglomerat media, Hary Tanoesoedibjo belakangan dibicarakan publik setelah kiprahnya yang dianggap gagal dalam Pemilu 2024. Partai yang didirikannya, Perindo gagal melenggang ke Senayan.

Dia serta istri dan keempat anaknya pun gagal menjadi anggota dewan yang terhormat. Meski kurang hoki di dunia politik, namun dia sukses di dunia bisnis. Meski tidak menjadi anggota DPR, Hary Tanoe tetap sosok dengan harta kekayaan cukup besar lewat sejumlah bisnis yang dimiliki.

Pria kelahiran Surabaya pada 1965 tersebut tercatat memiliki sejumlah bisnis yang masih berjalan hingga saat ini. Berikut profil Hary Tanoe seperti dikutip dari berbagai sumber:

Baca Juga: Hary Tanoe Sekeluarga Gagal Melenggang ke DPR dan Tak Lagi Orang Terkaya

1. Konglomerat media

Profil Hary Tanoe, Taipan Media yang Gagal Melenggang ke SenayanKetua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Hary Tanoe dikenal sebagai konglomerat media, yang merupakan pemilik MNC Group. Namun, jauh sebelum itu tepatnya pada usia 24 tahun atau pada 1989 dia mendirikan Grup Bhakti Investama, perusahaan di bidang manajemen investasi.

Kemudian pada 2000, Bhakti Investama mengambil alih sebagai saham milik Bimantara Citra. Setelah mengakuisisi saham tersebut, Hary Tanoe mengubah nama Bimantara Citra menjadi Global Mediacom.

Sejak saat itu, Hary Tanoe mulai menekuni bisnis telekomunikasi dan penyiaran. Dia bahkan menjadi Presiden Direktur RCTI dan MNC pada 2003. Lewat nama MNC Group, Hary Tanoe semakin menasbihkan diri sebagai konglomerat media lantaran memiliki sejumlah stasiun TV, radio, dan beberapa media online.

Selain bisnis media, dia memiliki gurita bisnis di bidang perbankan dan jasa keuangan, pertambangan hingga properti. 

Baca Juga: Hary Tanoe Sebut Narkoba Harus Diberantas demi Indonesia Emas

2. Sempat jadi calon wakil presiden

Profil Hary Tanoe, Taipan Media yang Gagal Melenggang ke SenayanPotret WIN-HT (dok. Facebook.com/WINHT-2014)

Sukses di dunia bisnis, Hary Tanoe mencoba peruntungan dengan terjun ke dunia politik. Gak main-main, Hary Tanoe langsung dideklarasikan menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Partai Hanura bersama dengan Wiranto sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.

Slogan "WIN-HT" sebagai akronim Wiranto-Hary Tanoe pun mulai digaungkan ke seantero negeri satu dekade lalu. Gemanya semakin jauh terdengar lewat sejumlah kampanye yang dilakukan melalui stasiun TV di bawah naungan MNC Group serta sejumlah media online miliknya. 

Kuis Kebangsaan WIN-HT pun jadi salah satu program kampanye yang ada di stasiun TV di bawah naungan MNC Group. Namun, hal itu ternyata tidak mampu membuat WIN-HT benar-benar maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

WIN-HT dibubarkan sendiri oleh Wiranto yang memilih bergabung dengan koalisi PDIP dan mendukung capres Joko "Jokowi" Widodo dan cawapres Jusuf Kalla (JK).

3. Perindo berdiri pada 2015

Profil Hary Tanoe, Taipan Media yang Gagal Melenggang ke SenayanPartai Perindo (Persatuan Indonesia) (partaiperindo.com)

Meski gagal jadi cawapres, Hary Tanoe tidak lantas berhenti dari dunia politik. Sebaliknya, semangatnya justru semakin berkobar dengan mendirikan partai politik yang diberi nama Persatuan Indonesia alias Perindo.

Hary Tanoe mendeklarasikan Perindo pada 7 Februari 2015 sebagai parpol walaupun ulang tahun Perindo ditetapkan pada 7 November 2014.

Mengutip laman resmi partaiperindo.com, parpol ini mengaku lahir dari semangat untuk mengembalikan cita-cita kemerdekaan. Perindo berjanji membangun Indonesia menjadi negara bersatu, berdaulat, adil dan makmur berlandaskan Pancasila.

Debut Perindo di dunia politik dimulai dalam Pemilu 2019 dan bisa dibilang mendapatkan hasil cukup baik. Kala itu, Perindo memang tidak berhasil ke Senayan, tetapi capres dan cawapres yang didukungnya, yakni Joko "Jokowi" Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangi Pemilu 2019.

Selain itu, dalam Pemilu 2019, Perindo berhasil meraih 29 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi dan 379 DPRD kabupaten/kota.

Adapun raihan suara 3.738.320 secara nasional, menandakan Perindo merupakan parpol yang paling tinggi di antara tujuh partai politik nonambang batas DPR lainnya. Hal ini tentu menjadi modal terkuat dan terpenting bagi Perindo mengepakkan sayapnya di Pemilu tahun ini.

4. Kiprah Perindo di Pemilu 2024

Profil Hary Tanoe, Taipan Media yang Gagal Melenggang ke SenayanKetum Perindo Hary Tanoesoedibjo saat menemani capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat menghadiri deklarasi dukungan dari para pedagang mie dan bakso di GOR Satria Semarang. (IDN Times/Dok Tim Media Ganjar)

Pada Pemilu 2024, Hary Tanoe beserta istri dan lima anaknya mencoba peruntungan dengan maju sebagai calon legislatif (caleg) dari Perindo. Hary Tanoe bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) Banten III, sedangkan sang istri, Liliana Tanoesoedibjo maju di Dapil DKI Jakarta II.

Sementara itu, anak sulungnya yang menjabat sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo maju di Dapil Jatim I. Lalu, adik Angela dan istri atlet bulu tangkis Kevin Sanjaya, Valencia bertanding di Dapil Jakarta III.

Adapun anak ketiga Hary Tanoe, Jessica mencalonkan diri di Dapil NTT II. Sedangkan anak keempat dan bungsunya, Clarissa serta Warren secara berurutan ikut bertanding menjadi caleg di Dapil Jawa Barat I dan Dapil Jawa Tengah I.

Dari seluruh keluarga Hary Tanoe, hanya Jessica dan Warren yang gagal meraih suara tertinggi dari Perindo di dapilnya masing-masing.

Perindo kemungkinan besar masih belum bisa berada di Gedung DPR Senayan lantaran dalam Pemilu 2024 tidak berhasil menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Data Real Count KPU per Rabu dini hari (21/2/2024) menunjukkan Perindo mendapatkan 828.747 suara atau 1,26 persen.

5. Hary Tanoe tersingkir dari daftar 50 orang terkaya di RI

Profil Hary Tanoe, Taipan Media yang Gagal Melenggang ke SenayanHary Tanoesoedibjo, menyambangi Polda Metro saat Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono, masih diperiksa (IDN Times/Irfan)

Di sisi lain, Hary Tanoe juga telah keluar dari daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes yang dirilis pada Desember 2023. Padahal pada 2022 lalu, pengusaha 58 tahun ini masih berada di peringkat 39 orang terkaya se-RI dengan kekayaan 1,09 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Dalam daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes 2023, peringkat 50 ditempati Sabana Prawirawidjaja dan keluarga dengan kekayaan 940 juta dolar AS.

Sementara itu, Angela memiliki harta sebesar Rp347,75 miliar. Angka tersebut dilaporkan Angela dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) 2022.

Dalam LHKPN 2022, harta Angela terdiri atas dua tanah dan bangunan di Jakarta Pusat senilai Rp196,32 miliar. Selain itu, harta lain yang dilaporkan Angela berupa kendaraan atau alat transportasi Land Rover Range Rover 2014 dan Lexus LX 570 2013 senilai Rp3,4 miliar.

Angela pun turut melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp40,43 miliar, surat berharga Rp80,99 miliar, dan kas setara kas Rp26,61 miliar. Angela tercatat tidak memiliki utang yang dilaporkan dalam LHKPN 2022.

Baca Juga: Deretan Taipan Paling Cuan dan Boncos Sepanjang 2023, Ada dari RI

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya