Program B35 Bisa Hemat Devisa RI hingga US$10,75 Miliar

Kebijakan B35 mulai berlangsung 1 Februari 2023

Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan menjalankan program mandatori B35 atau pencampuran biodiesel atau bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit 35 persen pada bahan bakar minyak (BBM) jenis solar pada Rabu (1/2/2023).

Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto mengatakan program B35 dapat menghemat devisa hingga lebih dari 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

"Pada 1 Februari ini meluncurkan tingkat pencampuran biodiesel dinaikkan menjadi 35 persen dan ini akan menghemat devisa sebesar 10,75 miliar dolar AS" kata Airlangga, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga: Berlaku 1 Februari 2023, B35 Bakal Kurangi Ketergantungan BBM

1. Manfaat lain program B35

Program B35 Bisa Hemat Devisa RI hingga US$10,75 Miliarilustrasi karbon (Pixabay/niekverlaan)

Selain menghemat devisa, Airlangga turut menyampaikan manfaat lainnya dari kebijakan program B35 tersebut, yakni memberikan nilai tambah buat industri sawit dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Kebijakan B35 akan memberikan nilai tambah industri sawit sebesar Rp16,76 triliun dan kebijakan B35 diperkirakan akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 34,9 juta ton CO2," ujar dia.

Baca Juga: Erick Sebut Pabrik Biodiesel Haji Isam Dimanfaatkan untuk Tekan Impor

2. B35 jadi inisiatif Indonesia di dalam COP27

Program B35 Bisa Hemat Devisa RI hingga US$10,75 MiliarIDN Times / Arief Rahmat

Kebijakan B35 sendiri diakui Airlangga jadi inisiatif yang diambil oleh Indonesia di dalam konferensi iklim PBB, COP27 di Mesir beberapa waktu lalu.

Indonesia, tambah Airlangga, berbeda dengan negara lain yang berkomitmen dalam investasi ratusan miliar dolar AS guna mengatasi perubahan iklim.

"Di dalam COP selalu ada komitmen dari negara besar untuk menginvestasikan hundred billion USD. Namun, dalam realisasinya itu tidak terlaksana dan Indonesia mengambil insiatif tersendiri, salah satunya lewat program B35," tutur dia.

3. 13 juta kiloliter B35 siap diproduksi

Program B35 Bisa Hemat Devisa RI hingga US$10,75 Miliarshutterstock.com/EVANATTOZA

Adapun dari sisi produsen, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Paulus Tjakrawan menyatakan, pihaknya mampu memproduksi biodiesel dengan kapasitas 17,5 juta kiloliter.

Dari kapasitas produksi tersebut, Paulus memastikan Aprobi siap memproduksi B35 sebanyak 13,5 juta kiloliter.

"Jumlah alokasi B35 pada 2023 sebesar 13 juta kiloliter, Jadi artinya 75 persen dari kapasitas produksi kita dan teorinya cukup mendukung program B35," kata Paulus.

Baca Juga: Mencontoh Brazil, Jokowi Ingin Sukses Kembangkan Biodiesel Sawit 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya