Saham GOTO Bangkit Pekan Ini, Apa Penyebabnya?

Saham GOTO melesat 25 persen pekan ini

Jakarta, IDN Times - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil bangkit dari keterpurukan pekan ini. Selama sepekan atau sejak 30 Oktober hingga 3 November 2023, saham GOTO melesat 25 persen dengan rentang harga yang diperjualkan antara Rp55 hingga Rp78 per saham.

Kenaikan harga saham GOTO paling besar terjadi pada Kamis (2/11/2023). Ketika itu, saham GOTO ditutup menguat 9 poin atau 14,52 persen ke level Rp71 per saham.

Pada perdagangan tersebut, total frekuensi saham GOTO yang ditransaksikan sebanyak 38.042 kali dengan jumlah saham diperdagangkan sebanyak 9,29 miliar lembar saham. Adapun nilai transaksi saham GOTO kala itu menyentuh Rp623,46 miliar.

Namun, pada penutupan perdagangan akhir pekan atau Jumat (3/11/2023), saham GOTO melemah 1,41 persen dan diparkir pada harga Rp70 per saham.

Koreksi harga saham GOTO tersebut membuat kapitalisasi perusahaan ada di level Rp84,10 triliun.

Baca Juga: Kilas IHSG Sepekan: GOTO Masuk Daftar Saham Paling Cuan!

1. Aksi beli oleh sang CEO

Saham GOTO Bangkit Pekan Ini, Apa Penyebabnya?Patrick Sugito Walujo (gotocompany.com)

Sepanjang Oktober 2023, saham GOTO bisa dibilang mengalami keterpurukan sangat dalam. Harga saham GOTO pada bulan lalu bahkan sempat jatuh ke level terendahnya, yakni Rp56 per saham.

Beruntung ketika memasuki November, saham GOTO perlahan bangkit. Itu tidak lepas dari langkah sang Direktur Utama atau CEO GOTO, Patrick Walujo yang membeli saham seri A GOTO sebanyak 148,15 juta.

Patrick diketahui membeli saham seri A GOTO tersebut pada harga Rp67,5 per saham sehingga nilai transaksi keseluruhannya mencapai Rp10 miliar.

"Transaksi pembelian saham dilakukan untuk tujuan investasi pribadi," kata Patrick, seperti dikutip dari keterbukaan informasi di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Atas pembelian saham tersebut, Patrick kini tercatat memiliki 211,07 juta saham seri A GOTO atau 0,02 persen. Sebelumnya, kepemilikan saham Patrick di GOTO hanya 0,01 persen atau sebanyak 62,92 juta.

Baca Juga: Ini Alasan William Tanuwijaya Jual 0,03 Persen Sahamnya di GOTO

2. GOTO tekan rugi bersih sepanjang kuartal-III 2023

Saham GOTO Bangkit Pekan Ini, Apa Penyebabnya?Ilustrasi rugi (IDN Times/Arief Rahmat)

GOTO sendiri telah mengumumkan laporan keuangan per kuartal-III 2023. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, GOTO mencatatkan penurunan rugi bersih sebesar 54 persen dibandingan kuartal-III 2022 atau secara year on year (yoy).

GOTO mampu menekan rugi bersih menjadi Rp9,599 triliun pada kuartal-III 2023. Adapun rugi bersih GOTO pada kuartal-III 2022 mencapai Rp20,912 triliun.

Di sisi lain, secara kuartalan (3 bulan), rugi GOTO menyusut hingga 64,2 persen menjadi Rp2,4 triliun dari Rp6,7 triliun pada kuartal-III 2022.

3. Peningkatan pendapatan bersih GOTO

Saham GOTO Bangkit Pekan Ini, Apa Penyebabnya?ilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)

Susutnya rugi bersih GOTO juga sejalan dengan pendapatan bersih yang mengalami peningkatan 32 persen menjadi Rp10,51 triliun selama sembilan bulan pertama 2023.

Adapun pendapatan bersih GOTO pada sembilan bulan pertama 2022 hanya Rp7,96 triliun.

Secara kuartalan, GOTO mampu membukukan pendapatan bersih senilai Rp3,6 triliun selama tiga bulan kuartal-III 2023. Capaian itu naik 18,6 persen dibandingkan kuartal-III 2022 yang hanya Rp3,1 triliun.

Di sisi lain, EBITDA yang disesuaikan GOTO pada sembilan bulan pertama 2023 mengalami perbaikan sebesar 71 persen menjadi Rp3,747 triliun dibandingkan September 2022 sebesar Rp12,875 triliun.

Secara kuartalan, perbaikan EBITDA yang disesuaikan GOTO tercatat sebesar 74 persen menjadi Rp0,94 triliun dari sebelumnya Rp3,693 triliun. Hal tersebut didorong oleh peningkatan monetisasi dan manajemen beban usaha secara disiplin.

"Kami terus melangkah menuju profitabilitas, di mana di kuartal ketiga ini unit bisnis On-Demand Services berhasil mencapai nilai positif untuk EBITDA yang disesuaikan, sebelum alokasi biaya korporasi," tutur Direktur Keuangan Grup GOTO, Jacky Lo dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Senin (30/10/2023).

"Meski demikian, kami melihat adanya kompetisi yang semakin ketat dan kemungkinan akan terus berlanjut. Perseroan akan merespons hal ini dengan prinsip kehati-hatian, seiring upaya kami menyeimbangkan pertumbuhan dengan profitabilitas," sambungnya.

Baca Juga: Punya Kas Solid, GOTO Batal IPO di Bursa Internasional

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya