Sangsi RI Pulih Cepat, Sri Mulyani: Kalau Kebanyakan Rem ya Lambat

Menku menilai gasnya perlu diperbanyak nih

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan optimismenya terkait pemulihan ekonomi akibat COVID-19. Namun, dia menyangsikan jika hal tersebut bisa dilakukan lebih cepat mengingat saat ini kasus COVID-19 di Indonesia perlahan menunjukkan pertambahan cukup signifikan.

Selain pertambahan kasus yang melonjak signifikan, proses vaksinasi pun belum bisa berjalan dengan baik sesuai arahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Jokowi sendiri diketahui ingin dosis vaksinasi ditambah menjadi satu juta dalam sehari. Namun, realisasi di lapangan saat ini masih belum bisa sesuai keinginan Jokowi tersebut.

"Mengenai COVID-19 optimis membaik, tapi seberapa cepat, untuk mencapai herd immunity Pak Presiden mau sejuta sehari, itu kan butuh effort luar biasa, tapi ternyata realisasi di bawah sejuta maka outlook membaik, tapi gak secepat yang diharapkan," tutur Sri Mulyani dalam webinar bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Selasa (15/6/2021).

Baca Juga: Awas! Pemulihan Ekonomi Global Masih Dihantui Kenaikan Kasus COVID-19 

1. Jika ingin cepat, harus lebih banyak gas ketimbang remnya

Sangsi RI Pulih Cepat, Sri Mulyani: Kalau Kebanyakan Rem ya LambatMenteri Keuangan, Sri Mulyani. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sri Mulyani menambahkan outlook tersebut merupakan sebuah ketidakpastian yang muncul sebagai imbas dari COVID-19. Seberapa cepat outlook itu dicapai tergantung dari bagaimana pemerintah melakukan gas dan rem.

"Kalau kebanyakan rem berarti lajunya akan terhambat, tetapi kalau lebih banyak gas maka laju ini lebih cepat sehingga pada 2021 dan 2022 bisa pulih dan fiskal bisa tapering atau dinormalkan," kata dia.

2. Satu juta vaksin per hari akan mulai bulan Juli 2021

Sangsi RI Pulih Cepat, Sri Mulyani: Kalau Kebanyakan Rem ya LambatIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Di sisi lain, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pihaknya bersama TNI dan Polri siap melaksanakan arahan Presiden Jokowi untuk memulai dosis vaksin satu juta dalam sehari. Hal itu bakal mulai dilakukan sejak bulan depan atau mulai Juli 2021.

"Pak Presiden kemarin dalam rapat memberikan penugasan bahwa target satu juta dicapai di bulan Juni di mana 600 ribu dari dinkes dan kemenkes serta 400 ribu dari TNI dan Polri. Kita harap Juli nanti anga satu juta per hari bisa dilakukan," tutur Airlangga.

Baca Juga: Heboh Pajak Sembako, Begini Penjelasan Lengkap Sri Mulyani

3. Percepatan vaksinasi akan didukung perpanjangan masa PPKM Mikro

Sangsi RI Pulih Cepat, Sri Mulyani: Kalau Kebanyakan Rem ya LambatIlustrasi PPKM mikro (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Airlangga menambahkan, upaya tersebut bakal didorong dengan penerapan kebijakan PPKM Mikro yang diperpanjang sejak 15 Juni hingga 28 Juni mendatang di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Mantan menteri perindustrian tersebut berharap agar pengetatan PPKM Mikro dan percepatan vaksinasi dapat menjadi pendorong dalam pemulihan ekonomi selama tahun ini.

"Kita lihat bahwa perbaikan dan peningkatan penanganan COVID ini tentunya akan memberikan efek kepada kegiatan ekonomi dan tentunya kita berharap bahwa perbaikan bisa dilakukan di tahun 2021 ini sehingga momentum perbaikan bisa terus berlanjut," kata Airlangga.

Baca Juga: Sri Mulyani Khawatirkan Pertumbuhan Ekonomi Q2 2021, Kenapa?

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya