Sri Mulyani: Realisasi Anggaran PEN per 18 Mei Rp182,39 Triliun

Realisasi PEN per 18 Mei 2021 baru 26 persen

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi anggaran yang digunakan untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021. Hingga 18 Mei 2021, realisasi PEN sudah menyentuh angka 26 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp699,43 triliun.

"PEN kita 2021 sudah terealisir Rp182,39 triliun dari Rp699,43 triliun," ujar Sri Mulyani, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI, Senin (24/5/2021).

Adapun realisasi anggaran program PEN tersebut masih didominasi oleh beberapa sektor seperti kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, dukungan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta insentif usaha.

Baca Juga: Airlangga: Realisasi Anggaran PEN Capai Rp172,3 Triliun per Mei 2021

1. Realisasi PEN di sektor kesehatan

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran PEN per 18 Mei Rp182,39 TriliunVaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis pertama pada seorang seniman saat vaksinasi massal bagi seniman dan budayawan, di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (19/4/2021). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Untuk sektor kesehatan, realisasi PEN baru menyentuh 18 persen dari total pagu Rp175,52 triliun, yakni sekitar Rp30,83 triliun.

"Dibandingkan dengan realisasi 2020 yang anggarannya mencapai Rp62 triliun ini kenaikan luar biasa tinggi, terutama ini adalah untuk pembelian vaksin, vaksinasi, dan untuk treatment itu dua item terbesar," imbuh Sri Mulyani.

2. Realisasi PEN di sektor perlindungan sosial

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran PEN per 18 Mei Rp182,39 TriliunPenyaluran Bantuan Sosial Tunai di suku anak dalam oleh Kemensos (Dok. IDN Times/Kemensos)

Kemudian, realisasi PEN di sektor perlindungan sosial sudah terealisasi sebesar Rp57 triliun atau 39 persen dari total pagu anggaran Rp150,88 triliun.

"Semua untuk PKH, sembako, BLT desa semuanya suduah dilakukan bahkan waktu itu minta diakselerasi karena terjadi kenaikan jumlah COVID-19," tambah Sri Mulyani

Baca Juga: Anggaran COVID-19 Setara Bangun Ratusan Ribu Jembatan, Rumah dan Jalan

3. Realisasi PEN di sektor program prioritas

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran PEN per 18 Mei Rp182,39 TriliunIlustrasi anggaran (IDN Times/Arief Rahmat)

Sri Mulyani juga mengungkapkan, untuk program prioritas telah terealisasi sebesar Rp22,79 triliun atau 18 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp127,85 triliun.

Minimnya realisasi PEN pada program prioritas bukannya tanpa alasan. Menurut Sri Mulyani, hal ini terjadi lantaran banyak kementerian dan lembaga yang masih kerap kesulitan mengeksekusi anggaran untuk program yang diminta.

"Banyak kementerian, lembaga, sektor meminta untuk dukungan program dan kita anggarkan namun kemudian eksekusinya sering mengalami kendala karena kadang-kadang jumlah covid-nya, desain anggarannya masih perlu ditingkatkan terutama untuk pariwisata, ketahanan pangan, ICT kita sudah mulai akselerasi dan juga untuk kawasan industri," tuturnya.

4. Realisasi PEN untuk dukungan UMKM dan korporasi

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran PEN per 18 Mei Rp182,39 TriliunPendaftaran bantuan langsung tunai tahap dua sebesar Rp2,4 juta bagi pelaku UMKM yang terdampak COVID-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Lebih lanjut Sri Mulyani menambahkan, realisasi anggaran PEN juga digunakan untuk mendukung pemulihan di sektor UMKM dan korporasi.

"UMKM sebesar Rp193 triliun, terealisir Rp42,2 triliun atau 22 persen terutama untuk 9,8 juta BPUM dan pemberian jaminan kredit UMKM untuk kredit modal kerja dan juga untuk korporasi serta penempatan dana pemerintah di perbankan," jelasnya.

5. Realisasi PEN untuk insentif usaha

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran PEN per 18 Mei Rp182,39 TriliunIlustrasi Pajak (IDN Times/Arief Rahmat)

Anggaran PEN juga diberikan sebagai insentif usaha sebesar Rp29,5 triliun dari total pagu Rp56,72 persen.

"Terutama untuk PPh 21 ditanggung pemerintah (DTP) ada 89.600 pekerja yang menikmati ini. PPh Final UMKM 124.736, PPH 22 impor 15.366 WP yang dapat kebebasan, angsuran PPh 25 itu 68.040 WP, pengembalian pendahuluan PPN dinikmati oleh 1.102 WP," sambung Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani Bantah Program PEN Tidak Transparan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya