Targetkan Efisiensi, SPSL Bakal Integrasikan Dua Anak Usaha
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Subholding BUMN Kepelabuhan Pelindo, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) tengah intensif mengembangkan layanan bisnisnya. Salah satu langkah tersebut adalah dengan mengintegrasikan dua anak perusahaannya, yakni PT Nusantara Terminal Services (NTS) dan PT Multi Terminal Indonesia (MTI).
"Tahun ini SPSL mengintegrasikan dua anak perusahaan, yakni NTS dan MTI. Integrasi ini membentuk entitas tunggal, PT Multi Terminal Indonesia," kata Direktur Utama SPSL, Joko Noerhudha dalam keterangannya, dikutip Minggu (29/10/2023).
1. Untuk efisiensi dan optimalisasi
Menurut Joko, integrasi NTS dan MTI merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional perusahaan dan optimalisasi sumber daya.
"Langkah ini membuka potensi penciptaan nilai jangka panjang, dengan mengurangi biaya overhead, klasterisasi entitas, dan standardisasi sumber daya pada entitas bisnis," ujarnya.
Adapun saat ini komposisi kepemilikan saham MTI saat ini adalah 99,12 SPSL, 0,22 persen dimiliki oleh Koperasi Pegawai Maritim (Kopegmar), dan 0,65 persen dimiliki oleh Koperasi Karyawan Pelindo IV.
Baca Juga: Jos! Utilisasi Layanan Logistik Halal Pelindo Naik 300 Persen
2. Aksi korporasi lain SPSL
Editor’s picks
Joko pun menambahkan, pihaknya kini juga tengah melakukan aksi korporasi lainnya seperti inbreng saham, transfer bisnis, restrukturisasi keuangan, penyempurnaan bisnis, serta investasi tambahan.
Pemurnian bisnis ini merupakan bagian dari rangkaian restrukturisasi yang dimulai sejak merger pada 1 Oktober 2021 dan menjadi salah satu inisiatif strategis perusahaan untuk mengoptimalkan struktur perusahaan di bawah naungan Pelindo.
Adapun hingga kuartal-III 2023 progres implementasi pemurnian bisnis SPSL telah mencapai 81 persen.
"Terkait integrasi kedua anak perusahaan, SPSL sebagai holding telah mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku. Kami juga telah merancang perencanaan strategis yang jelas, melakukan pemetaan kapabilitas saat ini dan yang dituju, serta menyelaraskan manajemen perubahan (change management) dengan semua pemangku kepentingan," ucap Joko.
3. Integritas dalam setiap aksi korporasi
Joko lalu menekankan pentingnya integritas dalam pelaksanaan berbagai aksi korporasi. Aspek-aspek seperti legal, bisnis, tata kelola perusahaan, keuangan, perpajakan, pengembangan usaha, risiko, dan mitigasi juga menjadi perhatian perusahaan.
"Kami juga mendorong semua entitas untuk meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan nilai AKHLAK dalam setiap tindakan korporatif, serta selalu menjunjung tinggi aspek HSSE (Health, Safety, Security & Environment) atau K3 dalam seluruh layanan dan kegiatan kami," paparnya.
Baca Juga: Pelindo Rayu Royal Caribbean Cruise buat Buka Rute ke Bali