5 Dampak Krisis Moneter 1998 di Indonesia yang Perlu Diingat

Krisis ekonomi 1998 mengganggu seluruh lapisan masyarakat

Krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998 merupakan mimpi buruk bagi sektor perekonomian bangsa. Krisis ini terjadi akibat ketidakstabilan ekonomi yang dipicu oleh sejumlah faktor internal dan eksternal.

Dampak krisis moneter 1998 ini sangat terasa bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik secara ekonomi maupun sosial. Simak rangkuman lengkap dampak krisis moneter 1998 yang dirasakan masyarakat luas.

1. Penurunan nilai tukar rupiah dan daya beli masyarakat

5 Dampak Krisis Moneter 1998 di Indonesia yang Perlu DiingatIlustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)

Krisis moneter 1998 menyebabkan merosoknya nilai tukar rupiah secara drastis sehingga memicu kenaikan harga-harga barang dan jasa. Akibatnya, daya beli masyarakat pun ikut menurun karena semua harga barang melambung tinggi. Kala itu, masyarakat Indonesia begitu sulit memenuhi kebutuhan pokok seperti bahan pangan, pakaian, dan pendidikan.

Merosoknya nilai tukar rupiah juga mengakibatkan keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar dan pendidikan. Beberapa hal yang dilakukan masyarakat untuk menghadapi rintangan ini yaitu penyesuaian gaya hidup, pemotongan anggaran, serta mencari kerja tambahan agar bisa memenuhi kebutuhan yang harganya meroket tajam.

2. Munculnya penggangguran massal

5 Dampak Krisis Moneter 1998 di Indonesia yang Perlu Diingatpelamar kerja (IDN Times/Galih Persiana)

Dampak krisis moneter 1998 juga menimbulkan lonjakan pengangguran di Indonesia. Banyak perusahaan terpaksa melakukan PHK secara masif akibat kesulitan keuangan. Begitu banyak orang kehilangan pekerjaan mereka yang akhirnya mengakibatkan pengangguran massal yang memengaruhi stabilitas ekonomi dan sosial.

Pengangguran massal memiliki dampak yang serius bagi masyarakat. Tanpa pekerjaan, sulit bagi mereka untuk membeli segala kebutuhan yang harganya terus meroket. Ketidakpastian akan masa depan menciptakan ketegangan sosial dan meningkatkan tingkat kejahatan.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Finansial yang Harus Segera Kamu Hentikan

3. Kerugian pada sektor keuangan

5 Dampak Krisis Moneter 1998 di Indonesia yang Perlu Diingatilustrasi bangkrut (pexels.com/andreapiacquadio)

Dampak krisis moneter 1998 selanjutnya yaitu kerugian pada sektor keuangan. Penarikan dana oleh nasabah secara massal menyebabkan banyak bank terjerat masalah keuangan dan beberapa di antaranya mengalami pailit. Hal tersebut berdampak pada penurunan investasi, pemotongan kredit, dan hangusnya tabungan masyarakat.

Perbaikan regulasi, pengawasan yang ketat, dan pemulihan kepercayaan masyarakat perlu dilakukan untuk membangun kembali stabilitas sektor keuangan dan mencegah terjadinya krisis serupa di masa depan.

Baca Juga: 11 Urutan Jabatan dalam Perusahaan, Penjelasan Lengkap

4. Ketegangan sosial

5 Dampak Krisis Moneter 1998 di Indonesia yang Perlu DiingatDemontrasi (Pixabay.com)

Dampak berikutnya yaitu munculnya ketegangan sosial di masyarakat Indonesia. Ketidakstabilan ekonomi dan sosial memicu ketidakpuasan, ketidakpercayaan, dan ketidakadilan yang memperburuk suasana sosial.

Ketegangan sosial dapat terlihat dalam bentuk protes, demonstrasi, dan kerusuhan dan bahkan penjarahan yang melibatkan masyarakat yang tidak puas dengan keadaan yang sudah sangat parah. Semua permasalahan yang ada akhirnya memicu masyarakat untuk terjun ke jalan demi merebut hak mereka.

Kurangnya kesempatan kerja, kesulitan ekonomi, dan ketidakadilan distribusi kekayaan menjadi pemicu utama ketegangan sosial. Hal ini dapat mengancam stabilitas sosial, keamanan, dan kohesi masyarakat.

Baca Juga: Ini Biang Kerok Anjloknya Ekonomi RI saat Krisis Moneter 1998

5. Reformasi struktural dan runtuhnya orde baru

5 Dampak Krisis Moneter 1998 di Indonesia yang Perlu DiingatIlustrasi Soeharto (IDN Times/Mardya Shakti)

Krisis moneter 1998 juga mendorong perlunya reformasi struktural dalam berbagai sektor ekonomi dan lembaga pemerintah. Krisis ini menjadi titik balik bagi Indonesia untuk melakukan perombakan mendasar dalam kebijakan ekonomi, tata kelola, dan regulasi guna memperbaiki sistem yang rentan terhadap krisis.

Dampak paling besar dan berpengaruh dari krisis ini adalah runtuhnya kekuasaan orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto. Berbagai  tekanan, masalah, hingga demonstrasi yang terus dilakukan secara massif, akhirnya kepemimpinan Soekarto dipaksa untuk turun. Puncaknya pada tanggal 21 Mei 1998, secara resmi diumumkan bahwa Presiden Soeharto secara mutlak resmi turun dari tahta Presiden Republik Indonesia.

Itulah 5 dampak krisis moneter 1998 yang terjadi di Indonesia. Untuk menghadapi masa depan, penting bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk mengambil pelajaran dari krisis moneter tersebut dan terus mengupayakan kestabilan ekonomi yang kokoh dan berkelanjutan. Semoga bermanfaat!

Penulis: Muhammad Hussaini

Baca Juga: 21 Mei Hari Peringatan Reformasi: Begini Sejarahnya

Topik:

  • Rihanna Bunga
  • Yogama W
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya