5 Penyebab Krisis Moneter 1998, Gen Z Wajib Tahu!

Krisis ekonomi yang pernah terjadi di Indonesia

Krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998 menjadi salah satu titik balik penting dalam sejarah ekonomi negara ini. Dalam kurun waktu beberapa bulan saja, Indonesia terjerumus ke dalam krisis yang mematikan yang ditandai dengan jatuhnya nilai tukar rupiah, meningkatnya inflasi, dan runtuhnya sistem keuangan.

Krisis ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Krisis ini juga memberikan dampak serius pada kehidupan sehari-hari, melumpuhkan bisnis, dan mengubah lanskap politik negara.

Apa saja penyebab krisis moneter 1998 di Indonesia? Simak rangkumannya di bawah ini.

1. Nilai tukar rupiah merosot drastis

5 Penyebab Krisis Moneter 1998, Gen Z Wajib Tahu!ilustrasi uang Rupiah. (IDN Times/Umi Kalsum)

Disinyalir ambruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi penyebab utama terjadinya krisis moneter di Indonesia pada tahun 1998. Penurunan nilai tukar rupiah diakibatkan oleh seistem devisa bebas tanpa didampingi dengan pengawasan yang mumpuni. Pada akhirnya, banyak pihak yang bermain di pasar valas.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan nilai tukar rupiah ambruk, salah satunya adalah permainan spekulan dari dalam maupun luar negeri. Para spekulan ini tidak hanya menggunakan dananya sendiri, melainkan meminjam dana dari sistem perbankan untuk bermain.

2. Utang swasta yang besar

5 Penyebab Krisis Moneter 1998, Gen Z Wajib Tahu!ilustrasi utang (pexels.com/cottonbro)

Salah satu penyebab krisis moneter 1998 lainnya adalah utang swasta yang besar. Banyak perusahaan di Indonesia menggunakan pinjaman valuta asing untuk investasi. Parahnya, ketika nilai tukar rupiah merosot, beban utang meningkat drastis.

Perusahaan kesulitan membayar utang, menyebabkan pailit, keruntuhan sistem keuangan, dan kemunduran ekonomi. Pengawasan dan pengelolaan utang swasta yang lemah juga berperan dalam krisis ini. 

Baca Juga: 9 Potensi Ekonomi Maritim Indonesia yang Harus Dilestarikan

3. Kesalahan pemerintah dalam mengelola sistem keuangan

5 Penyebab Krisis Moneter 1998, Gen Z Wajib Tahu!ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Melemahnya sistem keuangan Indonesia menjadi salah satu penyebab krisis moneter 1998. Saat itu, sistem perbankan Indonesia menghadapi berbagai problematika yang serius, seperti kekurangan modal, aset berkualitas buruk, dan praktik manajemen risiko yang tidak memadai. Kondisi tersebut menciptakan lingkungan yang rentan terhadap spekulasi berlebihan dan kegagalan perbankan.

Melemahnya sistem keuangan memancing terjadinya kepanikan di pasar keuangan. Investor kehilangan kepercayaan terhadap perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Hal ini menyebabkan penarikan dana yang masif dan meningkatkan tekanan pada likuiditas perbankan. Upaya pemerintah untuk menyelamatkan berbagai bank yang terkena dampak krisis juga menambah beban besar pada anggaran negara.

4. Lingkungan politik yang tidak stabil

5 Penyebab Krisis Moneter 1998, Gen Z Wajib Tahu!Ilustrasi politik. (Unspalsh/Maarten van den Heuvel)

Salah satu faktor penyebab krisis moneter 1998 adalah ketidakstabilan politik yang terjadi saat itu. Pergolakan politik dan ketidakpastian kebijakan menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi investasi dan kegiatan ekonomi.

Konflik politik yang berkepanjangan dan perubahan kebijakan yang tidak konsisten mengurangi tingkat kepercayaan investor dan mempengaruhi stabilitas ekonomi negara.

Pada saat itu, terjadi perubahan kepemimpinan politik dan gejolak sosial yang meluas, termasuk demonstrasi besa-besaran yang memprotes kebijakan pemerintah. Ketidakstabilan politik ini mulai mempengaruhi pasar keuangan, memicu penarikan modal asing dan melemahkan nilai tukar rupiah.

Investor khawatir akan situasi politik yang tidak pasti dan kurangnya kebijakan yang konsisten hingga pada akhirnya mereka kurang berminat berinvestasi dan berbisnis di Indonesia.

5. Penundaan bantuan oleh IMF

5 Penyebab Krisis Moneter 1998, Gen Z Wajib Tahu!ilustrasi logo IMF (twitter.com/Oworock)

Pada saat krisis moneter mulai terjadi, IMF tidak membantu sepenuh hati dan selalu menunda pengucuran dana bantuan dengan alasan pemerintah tidak menjalankan 50 butir kesepakatan dengan baik.

Negara-negara sahabat yang menjanjikan akan membantu Indonesia juga ikut-ikutan menunda pengucuran bantuannya karena menunggu instruksi dari IMF. Padahal pada saat itu, keadaan ekonomi Indonesia sudah di ujung tanduk.

Demikian beberapa penyebab krisis moneter 1998 di Indonesia. Ambruknya nilai tukar rupiah, utang swasta yang besar, salah kelola sistem keuangan, ketidakstabilan politik semuanya berperan dalam menciptakan kondisi yang memicu krisis tersebut.

Untuk mencegah terulangnya krisis ini di masa depan, perlu adanya reformasi yang mendalam dan berkelanjutan. Pemerintah harus fokus pada perbaikan sistem keuangan, penguatan pengawasan dan regulasi, serta peningkatan manajemen risiko.

Selain itu, pengelolaan utang swasta yang lebih waspada, lingkungan politik yang adem, dan kebijakan ekonomi yang konsisten juga menjadi faktor penting dalam menjaga kestabilan ekonomi bangsa ini.

Penulis: Muhammad Hussaini

Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Ekonomi Kreatif, Lengkap dengan Pengertiannya

Topik:

  • Rihanna Bunga
  • Yogama W
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya