Pemilu Bisa Dongkrak Konsumsi Nasional Hingga 5 Persen

Angka konsumsi masyarakat terpengaruh oleh Pemilu

Jakarta, IDN Times – Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2019 yang berjalan dengan tertib dan aman akan menjadi modal kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di tahun ini.

Ekonom Bank DBS, Masyita Crystallin mengatakan angka konsumsi masyarakat pada awal tahun dinilai masih akan cukup tinggi, bahkan bisa lebih tinggi dari 5,05 persen hingga semester I pada 2019. Hal tersebut seiring pada konsumsi rumah tangga akan terpengaruh oleh penyelenggaraan pemilu.

1. Stabilitas harga kebutuhan masyarakat masih terkendali

Pemilu Bisa Dongkrak Konsumsi Nasional Hingga 5 PersenANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Masyita menyampaikan, stabilitas harga kebutuhan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir ini masih terkendali. Hal tersebut tercermin dari Inflasi hanya berkisar 3 sampai 3,5 persen, bahkan pada Maret tahun ini hanya 2,47 persen.

“Investasi juga diperkirakan lebih tinggi, tetapi impornya tidak akan setinggi tahun lalu,” kata Masyita dalam acara 100 Ekonom Perempuan Memandang Indonesia Ke Depan di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Selasa (26/3).

2. Ryan menargetkan pertumbuhan ekonomi 2019 mencapai 5,2 persen

Pemilu Bisa Dongkrak Konsumsi Nasional Hingga 5 Persenwww.freepik.com

Sebelumnya, Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 mampu menyentuh angka di atas 5 persen, tepatnya di kisaran 5,2 persen. Hal tersebut terlihat dari angka purchasing manager’s index (PMI) manufaktur periode Februari 2019 yang berada di level 50,1 atau naik dari 49,9 pada periode Januari 2019.

"Indeks PMI di bawah 50 itu artinya terjadi kontraksi. Sedangkan indeks di atas 50 itu ekspansi. Di Januari terjadi kontraksi, namun di Februari sudah ekspansi kembali, tapi masih tipis. Adanya pemilu justru memberikan stimulus untuk pertumbuhan,” jelas Ryan.

3. Pemerintah membangun infrastruktur industri di berbagai wilayah

Pemilu Bisa Dongkrak Konsumsi Nasional Hingga 5 PersenANTARA FOTO/Jojon

Selain itu,  pemerintah juga telah membangun penyebaran kawasan ekonomi dari barat hingga ke timur, tidak hanya sekadar di Jawa saja, sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur industri.

“Dengan demikian, pemerintah sudah meletakan dasar untuk pengembangan perekonomian yang cepat dan lebih merata, yaitu kawasan ekonomi khusus, kawasan industri dan kawasan pariwisata strategis nasional,” tambah Masyita.

4. Pertumbuhan ekonomi ditopang kuat oleh permintaan domestik

Pemilu Bisa Dongkrak Konsumsi Nasional Hingga 5 Persenwww.infobanknews.com

Seperti yang dilansir dari laman infobanknews.com, laju pertumbuhan ekonomi ini baru akan terlihat mulai kuartal II 2019. “Untuk kuartal I ini memang masih belum terlihat, karena spending-nya memang masih terbatas,” ujar Ryan.

Namun, pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2019 diperkirakan tetap kuat, salah satunya karena ditopang permintaan domestik. Konsumsi diperkirakan tetap tinggi, didukung daya beli dan keyakinan konsumen yang terjaga, stimulus fiskal yang berlanjut khususnya melalui belanja sosial, serta belanja terkait persiapan pemilu.

Baca Juga: Ternyata, Ekonomi Digital dan Revolusi Industri 4.0 Itu Beda Loh!

5. Sudah terbukti, pemilu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia

Pemilu Bisa Dongkrak Konsumsi Nasional Hingga 5 PersenANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Pada tahun ini, akan ada stimulus tambahan dalam mengejar angka pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui Pemilu Serentak ini. Ryan meyakini, efek Pemilu terhadap pertumbuhan ekonomi nasional ini sudah terbukti pada 2009 dan 2014.  

“Dari pengalaman 2009 dan 2014 lalu, pemilu itu menyumbang 0,2 sampai 0,3 persen untuk pertumbuhan ekonomi. Itu berasal dari political spending seperti kampanye, pembuatan kaos, jaket, spanduk, dan sebagainya,” ujar Ryan dalam Pelatihan Wartawan Ekonomi dan Moneter di Yogyakarta, Sabtu (23/3).

Baca Juga: Darmin: Ekonomi Syariah di Indonesia Belum Berkembang

6. Pemerintah perlu meningkatkan ekspor

Pemilu Bisa Dongkrak Konsumsi Nasional Hingga 5 Persenbeacukai.go.id

Lebih lanjut, Masyita menilai, pemerintah perlu melakukan diversifikasi struktur ekspor dari kebergantungan terhadap ekspor komoditas, serta meningkatkan ekspor dengan value added yang tinggi. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan revitalisasi sektor manufaktur berorientasi ekspor dengan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar.

Baca Juga: Pemilu akan Sumbang 0,3 Persen untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya