Mengenal Profit, Jenis-jenis dan Cara Perhitungannya Dalam Bisnis

Penting untuk mengetahui keadaan bisnis yang sedang dijalani

Dalam berbisnis, sering sekali mendengar kata profit. Salah satu tujuan berbisnis juga untuk mendapatkan profit sebanyak-banyaknya.

Profit merupakan pendapatan yang didapatkan setelah membayar semua biaya. Biaya yang dibayarkan ialah berupa bahan produksi, pinjaman, dan gaji karyawan.  Sederhananya, profit adalah keuntungan yang didapatkan pebisnis dari bisnis atau investasi yang dilakukannya.

Lalu, apa saja jenis-jenis profit dan bagaimana cara perhitungannya dalam berbisnis. Mari kita simak penjelasan di bawah ini.

Baca Juga: Mau Mulai Bisnis? Pahami Dulu Perbedaan Omzet dan Profit

1. Pengertian profit

Mengenal Profit, Jenis-jenis dan Cara Perhitungannya Dalam BisnisIlustrasi profit (Pixabay/AbsolutVision)

Profit disebut juga laba yang diperoleh perusahaan sesudah dikurangi dari biaya pendapatannya. Laba terdiri dari laba kotor dan laba bersih.

Profit juga dapat didefinisikan secara ekonomi dan akuntansi. Secara ekonomi , profit merupakan selisih antara pendapatan dengan total biaya implisit maupun biaya eksplisit.

Biaya implisit adalah biaya yang termasuk biaya saat perusahaan memilih untuk menggunakan faktor dari beberapa produksi. Sedangkan biaya eksplisit merupakan biaya yang digunakan oleh perusahaan diluar produksinya.

Dalam akuntansi, profit diartikan sebagai selisih dari harga penjualan dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Profit adalah elemen yang paling disorot dari perusahaan karena menggambarkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Dalam teori akuntansi sampai saat ini belum ditentukan hasil maksimal dalam pemaknaan, dan penghitungan profit. Maka dari itu pembahasan tentang profit dibagi menjadi tiga bagian yaitu semantik, sintaktik, dan pragmatic.

Profit mendeskripsikan dengan sangat jelas keuntungan dari finansial yang direalisasikan, ketika pendapatan yang didapatkan dari bisnis melebihi segala bentuk pengeluaran, seperti biaya dan pajak yang ditanggung perusahaan.

Setiap profit yang diperoleh akan kembali ke pemilik bisnis. Pemilik bisnis dapat memilih untuk menaruhnya dalam uang tunai atau menginvestasikannya kembali dalam sebuah bisnis. 

2. Jenis-jenis laba

Mengenal Profit, Jenis-jenis dan Cara Perhitungannya Dalam BisnisIlustrasi pertumbuhan laba bersih (IDN Times/Arief Rahmat)

Profit disebut juga dengan laba. Laba merupakan uang yang ditarik dari bisnis atau usaha setelah menghitung seluruh biaya pengeluaran.

Tujuan utama dari sebuah bisnis baik toko kelontong atau perusahaan multinasional, adalah menghasilkan uang dari keuntungan. Maka dari itu sebuah bisnis dapat dilihat profitabilitasnya dalam beberapa bentuk.

Laba memiliki tiga jenis utama yaitu laba kotor, laba operasional, dan laba bersih. Semua laba tersebut akan terlihat pada laporan laba rugi.

Berikut penjelasannya di bawah ini:

1. Laba kotor

Laba kotor adalah penjualan yang dikurangi harga pokok penjualan. Penjualan sendiri merupakan pokok utama dalam laporan laba rugi, dan harga pokok penjualan (HPP) yang biasanya tertulis tepat di bawahnya.

2. Laba operasional

Laba operasional dapat dihitung dengan cara mengurangi biaya operasional dari laba kotor. Laba kotor melihat profit setelah biaya langsung yang dikeluarkan, sedangkan laba operasional melihat profit sesudah biaya operasional yang dikeluarkan. Biaya operasional meliputi biaya penjualan, biaya umum, dan biaya administrasi.

3. Laba bersih

Laba bersih adalah pendapatan yang disisakan sesudah biaya pengeluaran dikeluarkan semua. Diantaraya seperti pajak dan bunga utang. 

Baca Juga: Raih Profit di Tengah Digitalisasi, Aruna Fokus Kembangkan SDM

3. Contoh perhitungan profit

Mengenal Profit, Jenis-jenis dan Cara Perhitungannya Dalam Bisnisilustrasi belajar akuntansi (pexels.com/Mikhail Nilov)

1. Laba kotor

Perusahaan x memiliki Rp200.000.000 dalam penjualan dan COGS sebesar Rp120.000.000 hal tersebut menunjukan laba kotornya adalah Rp80.000.000 .

Laba kotor tersebut didapatkan dari total penjualan dikurangi COGS, sehingga Rp200.000.000 – Rp120.000.000 menghasilkan Rp80.000.000. Untuk menghitung margin dari laba kotor yaitu dengan membagi laba kotor dengan ninalo penjualan.

Margin laba kotor Rp80.000.000 / Rp200.000.000 = 0,4 atau 40 persen

2. Laba operasional

Perusahaan x memiliki Rp40.000.000 untuk biaya operasionalnya. Sehingga laba bersih dapat dihitung dari laba kotor dikurangi biaya operasional.

Rp80.000.000 – Rp40.000.000 = Rp40.000.000 

Laba operasionalnya adalah Rp40.000.000 . Untuk menghitung margin dari laba operasional bagi laba operasional dengan laba penjualan.

Margin laba operasional = Rp200.000.000 / Rp40.000.000 = 20 persen

3. Laba bersih

Perusahaan X memiliki bunga utang Rp10.000.000 dan pajak senilai Rp10.000.000. Laba bersih dihitung dengan cara mengurangkan kedua biaya tersebut dari laba operasional

Laba bersih = Rp40.000.000 – Rp20.000.000 (bunga utang + pajak) = Rp20.000.000

Margin laba bersih merupakan pembagian dari laba penjualan dengan laba bersih

Margin laba bersih = Rp200.000.000 / Rp20.000.000 = 10 persen

4. Profit dalam akuntansi

Mengenal Profit, Jenis-jenis dan Cara Perhitungannya Dalam BisnisIlustrasi belajar akuntansi (pexels.com/AndreaPiacquadio)

Profit hanya dijumlahkan dalam catatan akuntansi untuk periode yang sedang berjalan. Setelahnya jumlah profit yang sudah dilaporkan menjadi laba ditahan yang nantinya muncul di neraca perusahaan.

Laba ditahan akan disimpan dalam bisnis yang bertujuan untuk menumbuhkan bisnis tersebut lebih lanjut, atau laba ditahan akan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk dividen. Laba ditahan bisa juga digunakan untuk membeli saham kembali.

Itulah penjelasan tentang profit yang dilengkapi juga dengan cara perhitungannya. Semoga bisa bermanfaat, khususnya bagi kamu para pebisnis, ya.

Baca Juga: Gak Jadi Bangkrut, Ini Strategi Garuda Indonesia Raih Profit

Topik:

  • Rizna Hidayah

Berita Terkini Lainnya