Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani mengungkapkan alasan memasukkan kompleks Gelora Bung Karno ke dalam ekosistem Danantara. Sebelumnya, pengelolaan GBK berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Menurut Rosan, GBK merupakan aset yang sangat besar, tetapi utilisasi, dan return of asset, serta return of investment-nya masih sangat kecil dan terbatas.
"Selama ini kan gak ada yang fokus memperhatikan bagaimana pengembangan GBK," kata Rosan kepada awak media saat ditemui usai menghadiri BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 di Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta, Selasa (29/4/2025).