Kekayaan Danantara Bakal Tembus Rp16 Kuadriliun, Ini Sumbernya

Jakarta, IDN Times - Aset yang akan dikelola Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) bakal tembus 1 triliun dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp16 kuadriliun. Nilai tersebut telah diperhitungkan Presiden Prabowo Subianto, seperti yang disampaikannya usai Town Hall Danantara di Jakarta International Convention Center (JICC), Senin (28/4/2025).
Kepala Badan Pelaksana Danantara, Rosan Roeslani mengatakan nilai tersebut berasal dari aset BUMN yang dikelola senilai 982 miliar dolar AS. Nilai tersebut berasal dari 844 perusahaan BUMN, anak usaha BUMN, cucu, cicit, dan seterusnya yang berada di bawah grup BUMN.
“Itu ada anak, cucu, cicit, di bawahnya cicit lagi, jadi kalau ditotal ada 844 perusahaan, dan itu sudah resmi berada di kepemilikan Danantara sejak 21 Maret yang lalu,” ujar Rosan.
Kemudian, sisanya akan ditambah dari aset negara yang dikelola Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
“Jadi ini semua yang tadinya berada di Setneg, akan berada di bawah Danantara, itu maksudnya,” kata Rosan.
Sebagai tahap awal, Danantara akan mengelola kompleks Gelora Bung Karno (GBK).
“GBK yang ada di Mensetneg, yang nilainya di value 8 tahun yang lalu nilainya 25 miliar dolar AS. Jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini, akan dimasukkan ke dalam Danantara,” tutur Rosan.