Jakarta, IDN Times - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam beberapa tahun ke depan. Namun, terbatasnya ruang fiskal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) membuat peran investasi baik dari sektor swasta maupun BUMN menjadi semakin krusial untuk mendorong pertumbuhan tersebut.
Ekonom Sunarsip menjelaskan, porsi anggaran pemerintah saat ini sebagian besar telah terserap untuk kebutuhan dasar masyarakat dan pembayaran utang. Akibatnya, hanya sebagian kecil APBN yang dapat digunakan untuk belanja pembangunan dan investasi langsung.
“Kalau kita lihat, hari ini sekitar 70 persen dari APBN habis untuk kebutuhan dasar masyarakat. Kemudian, sekitar 20 persen lagi digunakan untuk membayar utang. Jadi, total 90 persen APBN sudah terserap. Hanya tersisa 10 persen yang menjadi ruang diskresi pemerintah untuk investasi,” kata dia dalam Forum Diskusi Capaian Satu Tahun Kinerja Kabinet Merah Putih di Bidang Perekonomian, Senin (20/10/2025)