Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Intinya sih...

  • Rupiah menguat 3 poin atau 0,02 persen dibandingkan penutupan Selasa menjadi Rp16.347 per dolar AS

  • BI memutuskan menurunkan suku bunga acuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

  • Rupiah menguat 0,30 persen per September, didukung kebijakan stabilisasi Bank Indonesia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Rupiah pada penutupan perdagangan, Rabu (17/9/2025) sore menguat di tengah reshuffle Kabinet Merah Putih dan kebijakan Bank Indonesia (BI) pangkas suku bunga acuan. Mata uang Garuda berakhir ke level Rp16.347 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 3 poin atau 0,02 persen dibandingkan penutupan Selasa (16/9) kemarin.

1. Mayoritas mata uang di Asia kompak menguat

Mata uang di Asia bergerak menguat terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini, berikut rinciannya:

  • Ringgit Malaysia menguat 0,25 persen

  • Yuan China menguat 0,10 persen

  • Rupee India menguat 0,31 persen

  • Peso Filipina menguat 0,05 persen

  • Dolar Taiwan menguat 0,07 persen

2. BI putuskan turunkan suku bunga acuan

Pada saat yang sama, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen, suku bunga deposit facility sebesar 50 bps menjadi 3,75 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen.

"Keputusan ini sejalan dengan upaya bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga tetap rendahnya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1 persen dan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya," ujarnya.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI-Rate dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah.

3. Rupiah terpantau menguat 0,30 persen per September, lebih baik dibandingkan Agustus

Perry mengklaim nilai tukar rupiah tetap terkendali didukung kebijakan stabilisasi Bank Indonesia di tengah ketidakpastian global yang tinggi. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada September 2025 (hingga 16 September 2025) menguat sebesar 0,30 persen (ptp) dibandingkan dengan level akhir Agustus 2025.

Stabilitas nilai tukar rupiah didukung oleh konsistensi kebijakan stabilisasi Bank Indonesia di tengah tingginya ketidakpastian pasar keuangan global serta peningkatan konversi valas ke rupiah oleh eksportir seiring penerapan penguatan kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

"Secara umum, perkembangan rupiah relatif stabil bila dibandingkan dengan kelompok mata uang negara berkembang dan negara maju. Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan tetap stabil didukung komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan tetap baiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia," tuturnya.

Bank Indonesia terus memperkuat respons kebijakan stabilisasi, termasuk intervensi terukur di pasar off-shore NDF dan strategi triple intervention pada transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder. Seluruh instrumen moneter juga terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

Editorial Team