Rupiah Menguat Tipis di Tengah Polemik Perluasan Mandat BI

- Rupiah diprediksi masih bisa menguat terhadap dolar AS
- Investor pantau polemik mandat BI dan hasil Rapat Dewan Gubernur BI
- Proyeksi pergerakan rupiah hari ini dalam rentang Rp16.350 hingga Rp16.500 per dolar AS
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah tercatat menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (17/9/2025) pagi.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.14 WIB, rupiah berada di level Rp16.414,50 per dolar AS. Angka tersebut menguat 25,5 poin atau 0,16 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
1. Rupiah diprediksi masih bisa menguat
Pengamat pasar uang Lukman Leong menyampaikan rupiah diperkirakan masih berpeluang menguat terhadap dolar AS. Dia menjelaskan, tekanan terhadap dolar meningkat menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC), forum pengambil kebijakan bank sentral Amerika Serikat, yang akan segera digelar.
"Rupiah diperkirakan menguat terhadap dolar AS yang terus tertekan menjelang rapat FOMC," kata dia.
2. Investor pantau polemik mandat BI
Meski begitu, dia menilai ruang penguatan rupiah masih terbatas. Hal itu dipengaruhi kekhawatiran pasar terkait polemik di DPR mengenai wacana perluasan mandat Bank Indonesia (BI) serta fungsi pengawasannya.
Selain itu, Lukman menyebut investor juga menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang akan menjadi salah satu acuan utama arah kebijakan moneter ke depan.
"Penguatan akan terbatas oleh kekhawatiran dan polemik seputar perluasan mandat BI dan fungsi pengawasan BI oleh DPR. Investor juga menantikan hasil RDG BI," paparnya.
3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Untuk perdagangan hari ini, rupiah diproyeksikan bergerak fluktuatif. Lukman memperkirakan pergerakan berada dalam rentang Rp16.350 hingga Rp16.500 per dolar AS.