Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, memprediksi rupiah kemungkinan akan bergerak dalam pola konsolidasi, seperti yang terjadi pada perdagangan sebelumnya, ketika berada di bawah level Rp15.500 per dolar AS.
"Melihat pergerakan rupiah versus dolar AS kemarin yang masih bergerak di bawah kisaran Rp15.500, kemungkinan pola konsolidasi tersebut masih akan terjadi hari ini," ujarnya.
Pola tersebut diperkirakan akan terus berlangsung hingga rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat malam ini, yaitu data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk periode Agustus 2024.
Data inflasi tersebut sangat dinantikan oleh para pelaku pasar karena akan memberikan gambaran lebih jelas terkait peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) ke depannya.
"Data inflasi AS yang dirilis pekan ini adalah data inflasi terakhir sebelum pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS pekan depan," ujar Ariston.