Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan, indeks dolar AS pagi ini sedikit lebih kuat dibandingkan pagi kemarin.
Lebih lanjut Ariston menjelaskan, penguatan dolar AS terhadap rupiah dan nilai tukar lainnya dibayangi oleh kekhawatiran perang dagang akibat kebijakan tarif impor baru Presiden Donald Trump.
"Kenaikan tarif ini bisa berimbas pada kenaikan harga-harga atau inflasi di dalam negeri AS sendiri sehingga bisa mendorong Bank Sentral AS atau The Fed untuk tidak memangkas suku bunga acuannya lagi," kata Ariston kepada IDN Times, Selasa pagi.
Ekspektasi kebijakan The Fed tersebut juga dijelaskan secara implisit oleh dua petinggi The Fed semalam, yaitu Michelle Bowman dan Patrick Harker.