Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, ketidakpastian atas prospek ekonomi global bersama dengan meningkatnya kekhawatiran tentang resesi di Amerika Serikat, membuat imbal hasil US Treasury 2 tahun yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, tergelincir semalam.
"Terakhir berdiri di 4,3678 persen. Sementara itu, imbal hasil benchmark US Treasury 10 tahun terakhir bertahan di 3,8637 persen, setelah naik ke level tertinggi lebih dari satu bulan di 3,8920 persen semalam," tuturnya.
Sementara itu, perekonomian Indonesia diyakini bisa tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun 2023 mendatang, walaupun pergerakannya melambat. Hal tersebut sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
"Ada beberapa indikator utama yang mempengaruhi perlambatan ekonomi, tetapi ini menjadi berkah bagi perekonomian Indonesia, yaitu dampak perang Rusia-Ukraina menyebabkan kurangnya pasokan energi di banyak negara," tuturnya.
Indonesia punya cadangan batu bara sebesar 37 miliar ton, terbesar nomor 7 dunia. Dari sisi ekspor pun telah didorong oleh adanya ekspor CPO, batu bara, besi, dan baja. Dalam skala nasional, spasial ekspor ditopang dengan baik oleh sejumlah wilayah.