Waswas Resesi Global di 2023, Rupiah Terancam Tembus Rp15.800

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah kembali dihajar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Kamis (29/12/2022).
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah sebanyak 33,5 poin ke level Rp15.752,5 per dolar AS pada pembukaan, melanjutkan pelemahan yang terjadi kemarin, Rabu (28/12/2022), di mana kurs rupiah melemah sebanyak 56,5 poin atau 0,36 persen ke Rp15.719 per dolar AS pada penutupan.
Hingga pukul 09.18 WIB, rupiah sudah melemah sebanyak 47,5 poin atau 0,30 persen ke level Rp15.766,5 per dolar AS.
1. Isu kelesuan ekonomi dan resesi dorong pelaku pasar borong dolar AS
Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, isu perlambatan ekonomi atau resesi di dunia yang mengemuka menjadi sentimen negatif untuk harga aset berisiko. Isu tersebut menurutnya telah mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman, yakni dolar AS.
Ditambah, pagi ini indeks saham Asia pun terlihat bergerak negatif. Hal itu mengindikasikan minat pasar terhadap aset berisiko menurun.
"Nilai tukar rupiah pun bisa kembali tertekan," kata Ariston.
2. Pasar keuangan juga khawatir COVID-19 di China melonjak
Analis DCFX Futures, Lukman Leong juga menyebut rupiah tertekan oleh sentimen risk-off, yakni sentimen risiko yang membuat para trader dan investor di pasar keuangan mengurangi eksposur mereka terhadap risiko dan fokus untuk melindungi modal mereka.
"Rupiah diperkirakan akan melemah, tertekan oleh sentimen risk-off di pasar oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi 2023 dan kekhawatiran pada lonjakan kasus COVID-19 di China," tuturnya.
3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Lukman memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini akan berada di kisaran Rp15.650 hingga Rp15.800 per dolar AS.
Sedangkan Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke arah Rp15.740-Rp15.750, dengan support di kisaran Rp15.680 per dolar AS