Pengamat mata uang, Ibrahim Assuabi membeberkan eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan berbagai negara, termasuk Indonesia, yang dikenakan tarif impor sebesar 32 persen masih jadi faktor utama meningkatnya ketidakpastian global.
"Kondisi ini berdampak langsung terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia," ungkap Ibrahim kepada IDN Times, Selasa (8/4/2025).
Saat ini, banyak negara tengah mempertimbangkan kembali keputusan tarif perdagangan yang ditetapkan Trump, dengan melakukan negosiasi ulang atau bahkan melawan tarif yang diberlakukan olehnya.
Ketegangan ini menambah ketidakpastian global dan memicu kekhawatiran mengenai potensi terjadinya resesi global. Faktor lainnya, berkaitan dengan data tenaga kerja di Amerika Serikat yang menunjukkan hasil lebih baik dari ekspektasi, dengan tingkat pengangguran yang menurun tajam.
Meski ini menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih baik dan memberikan dampak pada keputusan Bank Sentral AS.
"Selanjutnya, Bank Sentral AS juga membahas kemungkinan untuk mempertahankan suku bunga tinggi karena permasalahan perang dagang yang belum usai, serta inflasi yang masih tinggi," ujar Ibrahim.