Ilustrasi Ekspor (Dok. IDN Times)
Senada dengan Edi, pengamat pasar uang Ariston Tjendra menjelaskan bahwa kondisi pasar uang dan pelemahan rupiah yang terjadi lebih disebabkan oleh isu besar dari Presiden AS Donald Trump terkait kenaikan tarif yang bisa memicu perang dagang.
"Sentimen ini akhirnya mendorong pelambatan ekonomi global," tegasnya.
Di sisi lain, turunnya tingkat keyakinan konsumen AS juga dikaitkan dengan ekspektasi kenaikan tarif impor oleh Presiden Trump yang akan menaikkan harga-harga konsumsi dalam negeri.
"Penurunan tingkat keyakinan konsumen AS ini bisa berujung pada pelambatan ekonomi AS karena konsumsi memegang peranan besar dalam pertumbuhan ekonomi AS," tegasnya.
Sementara itu terkait sentimen domestik, Ariston menegaskan bahwa pasca peluncuran Danantara memang respon pasar ada yang pro dan kontra namun semua faktor masih di dominasi oleh eksternal. Kemudian terkait efisiensi anggaran pemerintah juga memberikan sentimen negatif.
"Efisiensi ini menurunkan konsumsi pemerintah sehingga banyak bisnis swasta yang berhubungan dengan anggaran pemerintah, menurun pendapatan," tegasnya.