Rupiah Masih Bikin Dolar AS Terkapar di Pembukaan Perdagangan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah kembali menunjukkan keperkasaan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah dibuka menguat tipis 5 poin ke level Rp14.247 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Kamis (7/10/2021).
Melansir Bloomberg, hingga pukul 09.20 WIB, kurs rupiah semakin menguat 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp14.244 per dolar AS.
Kurs rupiah pagi ini melanjutkan tren positif yang terjadi kemarin sore. Sebelumnya pada penutupan perdagangan Rabu (6/10/2021) sore, kurs rupiah ditutup stagnan pada level Rp14.252 per dolar AS.
1. Sentimen terhadap aset berisiko iringi penguatan rupiah

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan bahwa nilai tukar rupiah berpeluang menguat sepanjang hari. Hal itu karena membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko.
"Nilai tukar rupiah berpeluang menguat karena sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat membaik pagi ini dengan kenaikan indeks saham," ujar Ariston, kepada IDN Times, Kamis pagi.
Tak hanya itu, naiknya harga komoditas juga bisa membantu penguatan rupiah. Hal itu dikarenakan komoditas masih menjadi pendorong utama kenaikan surplus neraca perdagangan Indonesia.
2. Ekspektasi tapering The Fed masih membayangi pergerakan nilai tukar

Di sisi lain, Ariston menerangkan bahwa ekspektasi terhadap tapering AS masih akan terus membayangi pergerakan nilai tukar. Terlebih, data tenaga kerja AS yang dirilis kemarin menunjukkan hasil lebih bagus dari ekspektasi.
"Hal ini bisa menguatkan ekspektasi tapering di bulan November. Ekspektasi ini juga terefleksi di yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang terlihat menaik di atas 1,5 persen. Hal ini bisa menekan rupiah menjadi melemah terhadap dolar AS hari ini," tutur Ariston.
3. Proyeksi pergerakan rupiah pada akhir perdagangan hari ini

Atas dasar faktor-faktor itu, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bisa kembali menguat pada penutupan perdagangan sore nanti.
"Hari ini nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat ke kisaran Rp14.240 dengan potensi pelemahan ke kisaran Rp14.280," kata dia.