Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengklaim pelemahan rupiah bukan disebabkan oleh sentimen dari arah kebijakan fiskal dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN 2025).
Diketahui, defisit anggaran tahun depan yang disusun pemerintah berada di kisaran 2,29 persen hingga 2,82 persen dari PDB. Defisit ini pun kata, Airlangga masih berada di bawah batas maksimal sebesar 3 persen terhadap PDB.
"Kalau kita lihat defisit anggaran di negara-negara Uni Eropa (EU) dengan rata-rata (defisit anggaran) sebesar 5-7 persen. (Defisit) alarmnya di Eropa, bukan di Indonesia karena masih dibawah 3 persen terhadap PDB," tegas Airlangga saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jumat (21/6/2024)
Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 15.00 WIB, rupiah berada di level Rp16.450 per dolar AS atau melemah 20 poin atau 0,12 persen.