Rupiah Menguat Lawan Dolar, tetapi Investor Waspada Aksi Demo
- Dolar AS tertekan oleh harapan pemangkasan suku bunga The Fed
- Aksi demo di Indonesia dapat membatasi penguatan rupiah
- Rupiah diprediksi bergerak dalam rentang Rp16.250 hingga Rp16.400 per dolar AS
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (29/8/2025).
Berdasarkan data Bloomberg rupiah dibuka di posisi Rp16.347.5 per dolar AS. Dengan kata lain, rupiah menguat 5 poin atau 0,03 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.368.
1. Dolar AS sedang dalam tekanan
Pengamat pasar uang Lukman Leong mengatakan rupiah masih memiliki potensi menguat. Sebab, dolar AS tengah berada dalam tekanan.
Dolar AS tertekan seiring meningkatnya harapan pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika, Federal Reserve (The Fed).
Suku bunga adalah instrumen kebijakan moneter yang digunakan bank sentral untuk mengendalikan inflasi. Jika suku bunga dipangkas, maka nilai mata uang biasanya ikut melemah karena imbal hasil aset berdenominasi mata uang tersebut menurun.
"Rupiah berpotesi menguat terhadap dolar AS yang masih tertekan oleh meningkatnya harapan pemangkasan suku bunga oleh The Fed," katanya.
2. Aksi demo bisa batasi penguatan rupiah
Lukman menilai ruang penguatan rupiah masih bisa terbatas, dipengaruhi perkembangan demonstrasi yang memanas di Indonesia. Itu membuat pelaku pasar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
"Penguatan mungkin terbatas oleh perkembangan demonstrasi di Indonesia yang memanas," tambah Lukman.
3. Proyeksi pergerakan rupiah akhir pekan
Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp16.250 hingga Rp16.400 per dolar AS sepanjang perdagangan menjelang akhir pekan ini.
Jika ditarik ke periode yang lebih panjang, dalam 52 minggu alias setahun terakhir, rupiah tercatat bergerak dalam rentang Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS.
