Lebih lanjut, Data Automatic Data Processing (ADP) menunjukkan pertambahan lapangan kerja sektor swasta AS yang jauh lebih lemah dari perkiraan, menandakan perlambatan di pasar tenaga kerja. Kondisi ini menambah tekanan pada The Fed untuk mulai melonggarkan kebijakan moneternya dalam waktu dekat guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Pasar semakin percaya diri bahwa pemangkasan suku bunga oleh The Fed bisa dilakukan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, dan ini menjadi sentimen positif bagi aset-aset berisiko, termasuk mata uang emerging market seperti rupiah,” ujar Lukman.
Dengan kondisi ini, rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang sempit hari ini, yakni di kisaran Rp16.150 per dolar AS hingga Rp16.250 per dolar AS.