Pasar waspadai keadaan fiskal usai Menkeu diganti.
Dolar AS didukung permintaan safe haven.
Proyeksi pergerakan rupiah hari ini.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (10/9/2025). Rupiah dibuka di posisi Rp16.465,5 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 09.02 WIB, rupiah berada di posisi Rp16.470,50 per dolar AS. Angka tersebut menguat 11 poin atau 0,07 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.481,5 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Lukman Leong mengatakan rupiah masih berpotensi melemah ke depan. Menurutnya, kekhawatiran fiskal pemerintah Indonesia kembali mencuat setelah pergantian Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
"Rupiah diperkirakan masih berpotensi melemah oleh kekhawatiran fiskal pemerintah Indonesia pasca penggantian ibu Sri Mulyani," ujarnya.
Kebijakan fiskal adalah langkah pemerintah dalam mengatur penerimaan negara dan belanja negara. Kebijakan itu berpengaruh langsung terhadap kepercayaan pasar dan stabilitas ekonomi.
Sementara itu, dolar AS terpantau rebound alias menguat kembali. Kenaikan dolar dipicu oleh meningkatnya permintaan safe haven di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah serta kekhawatiran pelemahan ekonomi di AS.
Safe haven adalah istilah untuk aset yang dianggap aman saat terjadi ketidakpastian, misalnya dolar AS atau emas. Ketika risiko global meningkat, investor biasanya beralih ke aset tersebut.
"Dolar AS sendiri terpantau rebound oleh permintaan safe haven di tengah eskalasi di Timteng (Timur Tengah) dan kekhawatiran perlemahan ekonomi di AS," tambahnya.
Lukman memproyeksikan pergerakan rupiah sepanjang hari ini akan fluktuatif. Dia memperkirakan rupiah bergerak dalam kisaran Rp16.400 hingga Rp16.550 per dolar AS.
Sementara itu, dalam periode 52 minggu atau setahun terakhir, rupiah tercatat bergerak di rentang Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS.