Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sri Mulyani Lengser, Rupiah Babak Belur Terhadap Dolar AS

ilustrasi rupiah. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
ilustrasi rupiah. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Intinya sih...
  • Nilai tukar rupiah melemah 172 poin atau 1,05 persen ke Rp16.481,5 per dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa.
  • Pergantian Menkeu dari Sri Mulyani ke Purbaya picu sentimen negatif di pasar keuangan dan berpotensi mengguncang kredibilitas kebijakan fiskal Indonesia.
  • Rupiah diprediksi akan melemah terhadap dolar AS pada perdagangan besok, Rabu (10/9/2025) dengan rentang Rp16.480-16.540.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa, (9/9/2025).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah ditutup melemah 172 poin atau 1,05 persen ke Rp16.481,5 per dolar AS sore ini. Pagi tadi, rupiah juga dibuka melemah 118,5 poin ke Rp16.309.5 per dolar AS.

Nilai tukar atau kurs rupiah melemah seharian terhadap dolar AS, dengan pergerakan di rentang Rp16.419-16.511 per dolar AS. Dalam satu tahun terakhir, kurs rupiah bergerak di rentang Rp15.060-17.224 per dolar AS, dengan year to date (YTD) return sebesar 2,17 persen.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah menyentuh Rp16.462 per dolar AS.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kurs rupiah pada penutupan perdagangan pekan kemarin, Senin, (8/9/2025), yang berada di level RpRp16.348 per dolar AS. Data JISDOR BI menunjukkan rupiah mengalami pelemahan pada sore ini dibandingkan kemarin.

2. Pergantian Menkeu dari Sri Mulyani ke Purbaya picu sentimen negatif

Menurut analis pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi, pelemahan kurs rupiah didorong sentimen negatif pelaku pasar terhadap pergantian Menteri Keuangan (Menkeu) dari Sri Mulyani Indrawati menjadi Purbaya Yudhi Sadewa.

"Sri Mulyani adalah simbol stabilitas dan kepastian bagi investor domestik maupun. Beliau merupakan jangkar sentimen investor berkat pengalaman dan rekam jejaknya, berbagai krisis mulai dari anjloknya rupiah pada 2018 hingga pandemi COVID-19, selalu tampil sebagai figur yang menenangkan pasar," kata Ibrahim dalam keterangannya.

Ibrahim menilai, kepergian Sri Mulyani berpotensi mengguncang kredibilitas kebijakan fiskal Indonesia.

"Pasar langsung bereaksi negatif terhadap reshuffle tersebut, terbukti arus keluar modal asing atau capital outflow dari saham mencapai 254 juta dolar AS hanya dalam empat hari pertama September, dengan obligasi mencatat penjualan lebih besar," ujar Ibrahim.

Sentimen negatif juga terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pagi tadi, IHSG dibuka melemah pada lebel 7.748,51, dan sore ini melemah hingga 138,24 poin atau 1,78 persen ke level 7.628,61.

3. Rupiah diprediksi melemah besok

Melihat faktor-faktor tersebut, Ibrahim memprediksi kurs rupiah masih akan melemah terhadap dolar AS pada perdagangan besok, Rabu (10/9/2025).

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.480-16.540," ucap Ibrahim.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in Business

See More

3 Peran Rumah Tangga Pemerintah dalam Kegiatan Ekonomi

09 Sep 2025, 22:00 WIBBusiness