Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Ketegangan dagang AS-India mempengaruhi pergerakan rupiah

  • Pasar menanti keputusan suku bunga The Fed setelah data ketenagakerjaan AS melemah

  • Proyeksi pergerakan rupiah selanjutnya fluktuatif di kisaran Rp16.350 hingga Rp16.400 per dolar AS

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam penutupan perdagangan Selasa (5/8/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda ditutup di level Rp16.389,5 per dolar AS, menguat 11,5 poin atau 0,07 persen dari penutupan sebelumnya di Rp16.401.

1. Ketegangan dagang AS-India jadi sorotan pasar

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menilai pergerakan mata uang dipengaruhi oleh ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan India.

Presiden AS Donald Trump menyatakan kemungkinan mengenakan tarif sekunder sebesar 100 persen kepada negara-negara pembeli minyak mentah Rusia, termasuk India.

Trump sebelumnya telah memberlakukan tarif impor 25 persen terhadap India pada Juli lalu, dan kembali mengancam tarif tambahan pada awal pekan ini.

Pemerintah India menyebut kebijakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan menyatakan akan melindungi kepentingan ekonominya, yang turut memperbesar ketegangan perdagangan kedua negara.

"Para pedagang juga menunggu perkembangan tarif terbaru AS terhadap mitra dagangnya, yang dikhawatirkan para analis dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

2. Pasar menanti keputusan suku bunga The Fed

Sementara itu, ekspektasi penurunan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) kembali menguat. Data ketenagakerjaan AS pada Juli yang dirilis Jumat lalu menunjukkan pelemahan signifikan dan memicu perubahan sentimen pasar.

Laporan Nonfarm Payrolls mencatat penambahan hanya 73 ribu lapangan kerja, jauh di bawah ekspektasi pasar. Angka bulan sebelumnya juga direvisi turun tajam dari 147 ribu menjadi 14 ribu.

"Peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuannya di bulan September saat ini adalah sebesar 90 persen, naik dari hanya sekitar 40 persen sebelum data Non Faram Payroll dirilis," sebutnya.

3. Proyeksi pergerakan rupiah di perdagangan Rabu

Ibrahim menyebutkan dalam perdagangan hari ini, rupiah sempat menguat hingga 30 poin sebelum ditutup menguat tipis 11,5 poin ke level Rp16.389,5 per dolar AS.

Dia memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dalam kisaran Rp16.350 hingga Rp16.400 per dolar AS untuk perdagangan Rabu (6/8/2025), mengikuti perkembangan sentimen global dan kebijakan perdagangan AS.

Editorial Team