Ibrahim menambahkan, ketegangan politik antara Presiden AS Donald Trump dan Ketua The Fed Jerome Powell turut memperburuk kekhawatiran investor terkait independensi bank sentral, sehingga menekan kepercayaan pasar.
Ketegangan tersebut terjadi di tengah eskalasi kebijakan perdagangan yang belum menunjukkan kejelasan hingga tenggat 1 Agustus.
"Presiden AS telah meningkatkan serangan tarifnya minggu ini, dan dengan kurang dari dua minggu tersisa hingga batas waktu 1 Agustus, para investor tetap waspada," paparnya.
Ibrahim menilai ketidakpastian arah kebijakan perdagangan Trump berdampak pada pelemahan aset-aset AS, termasuk dolar, obligasi Treasury, dan pasar saham.
Kepercayaan terhadap fiskal AS juga terganggu oleh rencana pengeluaran besar-besaran dan pemotongan pajak yang belum diimbangi dengan kepastian pendanaan.