Dalam manuver politik dan ekonomi yang mengejutkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (9/5) waktu setempat mengumumkan penundaan sementara selama 90 hari atas tarif tinggi yang baru saja diberlakukannya terhadap puluhan negara, kecuali untuk China yang justru dinaikkan menjadi 125 persen.
Menurut Ariston, Trump mulai memainkan strategi negosiasinya soal tarif. Untuk sementara waktu menurunkan tarif ke 10 persen untuk 90 negara.
"Pergerakan indeks saham Asia sebagian bergerak positif, mengikuti indeks saham AS yang ditutup menguat. Namun demikian, pasar tetap saja masih khawatir soal isu tarif ini. Pesaing Utama AS yaitu China sudah mengumumkan perang tarif," tuturnya.