Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, antisipasi terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed), membantu membatasi pelemahan lebih besar pada rupiah dan mencegah dolar AS naik terlalu tinggi.
"Namun dolar AS mendapat beberapa tawaran beli minggu ini, di tengah posisi sebelum pembacaan inflasi hari Rabu," ujarnya.
Fokus utama minggu ini adalah pada data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kondisi ekonomi Amerika Serikat.
Jika data menunjukkan inflasi mulai mereda, harapan pasar kemungkinan meningkat mengenai suku bunga akan diturunkan lebih cepat dalam beberapa bulan mendatang.
Rilis data inflasi tersebut juga terjadi hanya seminggu sebelum pertemuan The Fed, di mana bank sentral diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Harapan pemangkasan suku bunga di September menjadi faktor utama di balik pelemahan dolar AS baru-baru ini, karena langkah tersebut bisa memicu siklus pelonggaran lebih lanjut oleh Fed.