Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Selain itu, Ariston mengatakan pasar juga menantikan seberapa agresif the Fed akan mengurangi stimulusnya, apakah melebihi perkiraan selama ini sebesar 15 miliar dolar AS per bulan yang diharapkan selesai di pertengahan 2022.
“Kalau selesainya tapering lebih cepat dari perkiraan, dolar bisa menguat,” ujarnya.
Di sisi lain, ia menyebut bila fokus pasar tidak lagi ke keputusan the Fed, rupiah berpeluang menguat lagi karena kondisi ekonomi Indonesia yang mulai pulih dan pandemik yang terkendali serta didukung oleh surplus neraca perdagangan.
“Potensi pelemahan hari ini ke kisaran Rp14.300, dengan support di kisaran Rp14.230,” ujar Ariston.