Pemilihan Presiden (Pilpres) AS akan berlangsung dalam tujuh hari, yakni pada Selasa, 5 November 2024. Menurut pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, pelaku pasar mengkhawatirkan hasil Pilpres AS yang diprediksi akan dimenangkan kembali oleh Donald Trump.
Lawan dari Kamala Harris itu dikenal dengan aksi perang dagangnya, yang memberikan dampak pada perekonomian global, dan pada akhirnya memberi sentimen negatif pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
“Pasar juga masih mengantisipasi kemenangan Trump di pemilu Presiden AS pekan depan dimana Trump bisa kembali memicu perang dagang dan memberikan sentimen negatif ke perekonomian global sehingga dolar pun menjadi alternatif aset aman,” kata Ariston saat dihubungi IDN Times.