Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rupiah (IDN Times/Umi Kalsum)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Rabu (2/11/2022).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah dibuka melemah 12 poin ke level Rp15.639,5 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (1/11/2022) yang ditutup di Rp15.627,5 per dolar AS. Kemarin, rupiah ditutup melemah sebanyak 30 poin atau 0,19 persen, sedangkan paginya dibuka melemah 25,5 poin ke level Rp15.623,5 per dolar AS.

Hingga pukul 09.20 WIB, rupiah sudah bertengger di Rp15.662 per dolar AS atau melemah sebanyak 34,5 poin (0,22 persen)

1. Rupiah tertekan jelang pertemuan petinggi the Fed

Analis DCFX Futures, Lukman Leong menyebut rupiah tertekan oleh dolar AS menjelang pertemuan FOMC atau atau dewan rapat kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/the Fed).

"The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps (basis poin) dan cenderung hawkish," ujar Lukman.

Sementara analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra melihat rupiah punya peluang untuk menguat terhadap dolar AS. Kata dia, indeks dolar AS agak melemah dan yield obligasi AS tenor 10 tahun juga menurun pagi ini.

"Ini mungkin bisa membantu penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Tapi penguatan mungkin tidak besar," tutur Ariston.

Di pasar, spekulasi the Fed bakal mengerem kenaikan suku bunga acuannya juga mulai memicu pelemahan dolar AS dan pelaku pasar masuk ke aset berisiko.

"Tapi di sisi lain, banyak juga yang masih berekspektasi bahwa the Fed belum berhenti menaikan suku bunganya dengan agresif dan ini mendorong penguatan dolar AS. The Fed masih dalam jalur menaikan suku bunga acuannya sebesar 75 bp di pekan ini," sambungnya.

2. Inflasi Oktober bakal menguntungkan rupiah?

Dari internal, Lukman menyebut data inflasi Indonesia yang dirilis kemaren masih akan terus membebani rupiah dengan ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih rendah dari Bank Indonesia (BI).

Sementara Ariston berpandangan lain. Dia memperkirakan data inflasi Indonesia bulan Oktober yang melambat dibandingkan bulan sebelumnya mungkin bisa membantu penguatan rupiah hari ini.

3. Rupiah bisa melemah ke level Rp15.700

Ariston memproyeksikan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini akan menguat terhadap dolar AS. Mata uang Garuda diperkirakan bisa menguat ke level Rp15.500-an.

"Potensi penguatan ke arah Rp15.560, dengan potensi resisten di Rp15.630," kata Ariston.

Sementara Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah akan kembali melemah di rentang Rp15.550 sampai Rp15.700 per dolar AS.

Editorial Team