Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Saham BBRI Catatkan Rekor All Time High

Dirut BRI Sunarso memberikan keterangan pers. (IDN Times/Indiana Malia)

Jakarta, IDN Times – Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tercatat ditutup pada harga Rp4.790 per  pada penutupan perdagangan hari Rabu (13/01). 

Hal tersebut merupakan pencapaian bagi perseroan karena angka tersebut menjadi rekor saham tertinggi BBRI sepanjang sejarah (all time high).

1. BBRI pertama muncul di harga Rp875 per lembar pada November 2003

ilustrasi grafik naik (IDN Times/Arief Rahmat)

BBRI pertama kali tercatat sebagai emiten di BEI pada 10 November 2003 dengan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) dijual pada harga Rp 875 per lembar saham. 

Perseroan pun pernah melakukan stock split sebanyak dua kali pada Januari 2011 dan November 2017, sehingga harga saat ini (13/01) telah meningkat lebih dari 54 kali jika dibandingkan harga pada saat IPO.

2. Bukti kepercayaan investor pada BRI dalam menghadapi pandemi

Dok. Bank BRI

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan pencapaian ini merupakan bukti kepercayaan investor terhadap strategi perseroan dalam menghadapi pandemi yang saat ini masih terjadi. 

“Saham BBRI yang menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa merupakan sinyal positif bahwa investor memberikan respon positif terhadap penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik oleh BRI. Sustainability itu dihargai lebih tinggi dari pada sekadar membukukan laba yang tinggi,” urai Sunarso.

3. Pernah menyentuh titik terendah di Rp2.160 per lembar

Direktur Utama BRI Sunarso. Dok: BRI

Sebelumnya nilai saham BBRI pernah menyentuh titik di level terendah yang dibukukan 18 Mei silam di harga Rp2.160 per lembar dan saat ini telah tumbuh lebih dari 120% dari titik terendahnya di tahun 2020. BRI pun mengukuhkan diri sebagai perusahaan BUMN dengan kapitalisasi pasar terbesar di pasar modal dengan kapitalisasi pasar BRI mencapai Rp590,83 triliun.

“Perseroan optimistis kinerja di tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020 lalu, dengan penyaluran kredit kita patok tumbuh 6 persen hingga akhir tahun 2021. Optimisme ini selaras dengan sinyal kebangkitan dari UMKM yang merupakan fokus utama bisnis BRI,” pungkas Sunarso.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jordi Farhansyah
EditorJordi Farhansyah
Follow Us