Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Trio Hamdani)

Intinya sih...

  • Rencana E10 langsung picu kehebohan di publik

  • Importir disebut kencang menolak rencana E10

  • Bahlil santai dijuluki Menteri Etanol

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyinggung kembali polemik penggunaan etanol sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) yang sempat ramai di media sosial (medsos).

Dia menyebut dirinya sempat menjadi bahan tertawaan ketika mulai mendorong wacana tersebut, karena banyak pihak mengkritik.

"Nah menyangkut bensin saya pernah diketawain gitu. Awal-awal mereka kan hajar saya di sosmed tentang apa disebut dengan etanol. Sungguh mati saya ini. Huh kacau betul menyangkut etanol," katanya dalam BIG Conference 2025 di Jakarta, Senin (8/12/2025).

1. Rencana E10 langsung picu kehebohan di publik

Pegawai Pertamina menunjukkan warna ungu pada bahan bakar bioetanol (Pertamax Green 95). (IDN Times/Larasati Rey)

Bahlil menjelaskan etanol dapat diproduksi dari singkong, tebu, dan jagung sehingga berpotensi menggantikan sebagian impor bensin. Dia mencontohkan sejumlah negara yang sudah menerapkan mandatori campuran etanol.

Negara-negara yang dimaksud mulai dari Brasil dengan E30 hingga E100, Amerika Serikat (AS) dengan E20 hingga E85, serta India, Thailand, dan China dengan E10 sampai E20. Jadi, penggunaan etanol bukan hal baru.

"Di Indonesia begitu kita membuat perencanaan E10 udah pada ribut," ujarnya. E10 adalah jenis BBM yang dicampur 10 persen etanol dan 90 persen bensin murni.

2. Importir disebut kencang menolak rencana E10

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Trio Hamdani)

Bahlil menyampaikan sebagian penolakan muncul karena kurangnya pemahaman publik. Selain itu, dia menilai ada kelompok importir yang keberatan karena selama ini diuntungkan oleh kebijakan impor energi.

Namun, dia menegaskan pemerintah ingin mengurangi ketergantungan pada impor, mulai dari solar hingga avtur, dan kini bensin. Arahan Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya menekan kebocoran devisa.

"Ini yang dimaksudkan oleh Pak Presiden Prabowo. Jangan bocor terus uang kita keluar. Apa yang kita punya kita manfaatkan dalam negeri ini gitu lho," katanya.

3. Bahlil santai dijuluki Menteri Etanol

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Trio Hamdani)

Bahlil juga menanggapi julukan Menteri Etanol yang disematkan kepadanya di ruang publik. Dia menyebut tidak terganggu dengan sebutan tersebut dan menilai kritik semacam itu sudah dapat dia baca sejak awal.

Dia menegaskan dirinya terbiasa bekerja di lapangan dan memahami pola tekanan melalui media. Karena itu, dia menyatakan tak akan mundur dari kebijakan yang dinilai penting bagi kepentingan energi nasional.

"Saya dibawa di kemana-mana dibilang saya mister Menteri Etanol. Epen kah? Emang penting? Emang kalian pikir bikin gue begitu terus gue risau gitu? Ade itu kau kah? Itu yang orang Papua bilang "ade kau baru mau tulis kakak sudah baca"," ujar Bahlil.

Editorial Team