Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_3061.jpeg
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. (dok. YouTube HIPMI)

Intinya sih...

  • Bahlil menegaskan impor BBM harus mengikuti aturan pemerintah

  • Bahlil sudah memberikan impor BBM melebihi batas ke SPBU swasta

  • Pengusaha yang tak patuh aturan diminta berbisnis di negara lain

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengaku kerap mendapatkan keluhan stok BBM kosong. Hal itu diungkapkan dalam acara HIPMI-Danantara Business Forum 2025 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Senin (20/10/2025).

"Saya sekarang kembali menyangkut BBM. BBM ada yang bilang, Pak yang ini habis, Pak. Yang ini habis, Pak. Loh, ini impor, negara ini adalah negara hukum," kata Bahlil dengan nada penekanannya, sambil menggerakkan tangannya ke kanan kiri, seolah-olah dia ditanyakan soal stok BBM dari segala pihak.

1. Tegaskan impor ada aturan

Kapal tanker PT Pertamina International shipping (PIS) (dok. PIS)

Bahlil kembali menekankan, impor BBM harus mengikuti peraturan pemerintah. Begitu juga dengan produksi BBM yang menyangkut hajat hidup orang banyak, semua dikuasai oleh negara.

"Cabang-cabang produksi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Jadi jangan menganggap negara ini enggak ada aturannya," tutur Bahlil dengan nada tegas sambil mengepalkan kedua tangannya.

Audiens hening mendengarkan penjelasan Bahlil soal BBM. Tak seperti saat Bahlil mengeluarkan kelakarnya soal pengalaman berorganisasi di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Audiens tertawa setiap mendengar Bahlil berkelakar.

"Jadi kalau anak HIPMI itu pandai berdagang, pandai berusaha, pandai berpolitik, itu karena mereka belajar, tidak mengenal waktu. Pagi, siang, malam, dan subuh. Apalagi pembelajarannya itu di atas-atas jam 1. Loh, kok di sebelah sana ketawa? Bahaya sekali kalian ini," kata Bahlil saat berkelakar disambut tawa audiens.

2. Sudah berikan impor BBM melebihi batas ke SPBU swasta

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha dari Sub Holding Integrated Marine Logistics PT Pertamina International Shipping (PIS), kembali mencetak prestasi dengan menambah armada kapal yang beroperasi di luar negeri. (Dok. PIS)

Bahlil sendiri berulang kali menyatakan sudah mengeluarkan kuota impor BBM hingga 110 persen untuk SPBU swasta. Misalnya pada Rabu, (10/10) lalu.

"Kuota impor untuk swasta sudah kita berikan 110 persen dibandingkan dengan tahun 2024. Jadi keliru kalau dibilang kita tidak kasih, kita sudah kasih 110 persen," tutur Bahlil.

Pernyataan itu kembali dia lontarkan di hadapan pengusaha muda Indonesia.

"Jadi kuota impor kita kasih, bukan gak kasih, 110 persen," ucap Bahlil.

3. Pengusaha yang tak patuh aturan diminta berbisnis di negara lain

Truk tangki Pertamina. (dok. Pertamina)

Di depan pengusaha, dia menekankan pengusaha harus mengikuti aturan bisnis yang ada. Jika tidak, dia mempersilakan pengusaha berbisnis di luar negeri.

"Semua warga negara Indonesia harus patuh pada aturan main dan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia. Apalagi yang lain, ini bapak-iu semua," ucap Bahlil dengan lantang.

Editorial Team