Jakarta, IDN Times – Memasuki satu tahun masa pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, isu ekonomi menjadi salah satu sorotan utama publik. Pemerintah berupaya menjaga laju pertumbuhan di tengah tekanan global yang masih bergejolak.
Sejumlah lahgkah strategis telah digulirkan, mulai dari hilirisasi industri, optimalisasi belanja negara, hingga stimulus ekonomi bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan sektor pangan. Namun, meski berbagai program tersebut dijalankan, hasilnya dinilai belum sepenuhnya memuaskan.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai, hilirisasi memang berperan penting dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk Indonesia di pasar global. Namun, ia menyoroti dampaknya terhadap penyerapan tenaga kerja masih terbatas.
“Hilirisasi tentu penting untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk Indonesia di pasar global, tetapi kita juga harus ingat bahwa dampak penyerapan tenaga kerja dari sektor ini masih relatif terbatas,” ujar Yusuf kepada IDN Times, Jumat (17/10/2025).