Daftar Negara dengan Manufaktur Terbesar di Dunia, China Kalahkan AS!

Jakarta, IDN Times - Industri manufaktur memiliki peran krusial bagi suatu negara karena menjadi penggerak utama roda perekonomian, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing di pasar global.
Oleh karena itu, negara-negara yang tidak memiliki sumber daya alam melimpah biasanya berfokus pada pengembangan industri manufaktur guna menciptakan struktur ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Data Bank Dunia, yang dikumpulkan melalui Divisi Statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengungkapkan deretan negara dengan laju manufaktur yang paling terdepan.
Lalu, negara mana yang menjadi pemimpin dalam industri manufaktur global saat ini?
1. China
China merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, dengan populasinya tembus 1,4 miliar jiwa. Negara ini juga menjadi pemimpin dalam industri manufaktur global, menyumbang sekitar 31,6 persen dari total output manufaktur dunia. Pada tahun 2023, nilai aktivitas manufakturnya hampir mencapai 5 triliun dolar AS.
Keunggulan China terletak pada biaya produksi yang rendah, tenaga kerja yang melimpah, dan kualitas produksi yang tinggi. Kombinasi ini menjadikannya produsen terbesar di dunia dan pemain kunci dalam rantai pasok global.
Sektor manufaktur China yang paling maju meliputi elektronik, mesin, dan tekstil. Dengan kekuatan tersebut, China terus mempertahankan posisinya sebagai negara dengan output manufaktur terbesar di dunia.
Apalagi, proses perekrutan tenaga kerja di China memerlukan pemahaman terhadap lingkungan regulasi yang kompleks. Perusahaan asing wajib mematuhi hukum ketenagakerjaan yang ketat, termasuk kewajiban dalam kontrak kerja, jam kerja, serta kontribusi terhadap asuransi sosial.
Kepatuhan terhadap peraturan lokal, seperti Undang-Undang Kontrak Kerja dan Undang-Undang Asuransi Sosial, menjadi hal yang sangat penting. Membangun tenaga kerja manufaktur di China memang memungkinkan berkat ketersediaan tenaga kerja yang besar, namun pemahaman dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku sangat penting agar terhindar dari masalah hukum dan sanksi.
2. Amerika Serikat

Industri manufaktur memegang peranan penting dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat, dengan kontribusi lebih dari 2,5 triliun dolar AS pada tahun 2023. Sektor ini mencakup sekitar 12 persen dari total aktivitas ekonomi AS dan merupakan bagian besar dari ekspor negara tersebut.
Amerika Serikat dikenal dengan teknik manufaktur yang canggih serta produk-produk berkualitas tinggi. Meskipun menghadapi tantangan seperti perlunya diversifikasi basis produksi akibat gangguan rantai pasok global, Amerika Serikat tetap menjadi salah satu pemain utama dalam industri manufaktur dunia.
3. Jepang

Jepang, dengan jumlah penduduk sekitar 126 juta jiwa, dikenal luas karena budayanya yang kaya serta teknologinya yang maju. Sebagai negara manufaktur terbesar ketiga di dunia, Jepang mencatatkan nilai produksi manufaktur sebesar 1,2 triliun dolar AS pada 2023. Industri ekspor utamanya mencakup elektronik konsumen, mobil, komputer, dan semikonduktor, menjadikan Jepang sebagai mitra manufaktur yang andal di tingkat global.
Nilai tambah sektor manufaktur Jepang sangat signifikan, menjadikannya salah satu negara maju terkemuka dalam bidang ini. Fokus Jepang pada presisi dan kualitas tinggi membuatnya menjadi destinasi utama bagi industri manufaktur berteknologi tinggi.
Dalam hal perekrutan tenaga kerja, proses di Jepang dikenal ketat dan sangat diatur. Perusahaan asing wajib mematuhi standar ketenagakerjaan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang. Aspek seperti kontrak kerja, jam kerja, dan kontribusi asuransi sosial diawasi dengan ketat.
Selain itu, perbedaan budaya dan hambatan bahasa bisa menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan asing. Meski demikian, Jepang menawarkan tenaga kerja yang sangat terampil dan berdedikasi tinggi, menjadikannya tempat yang menarik untuk pengembangan sektor manufaktur.