Siapa Owner HMNS? Merek Parfum Lokal Indonesia

Pencinta parfum lokal mungkin sudah tidak asing dengan merek HMNS atau dibaca humans. Beberapa variannya yang terkenal, antara lain HMNS Alpha, Orgsm, Unrosed, The Perfection, hingga Untitled.
Parfum HMNS menawarkan wewangian uniseks yang dibuat dari bahan baku lokal berkualitas. Satu hal yang paling menjadi ciri khas HMNS adalah strategi storytelling dari setiap produknya. HMNS cukup berhasil membuat setiap parfumnya memiliki cerita dan pengalaman emosional agar bisa dikenali oleh banyak orang.
Hal itu bisa terlihat dari unggahan-unggahan di media sosial HMNS hingga hasil akhir produk yang diterima konsumen. Lantas, siapa orang di balik kesuksesan HMNS hingga saat ini? Berikut profil owner HMNS dan perjalanan kariernya yang menarik untuk disimak.
1. Profil Rizky Arief Dwi Prakoso, owner HMNS
Siapa owner HMNS? Pemilik brand parfum HMNS adalah Rizky Arief Dwi Prakoso, pengusaha muda kelahiran Jakarta, 2 Oktober 1994. Rizky merupakan lulusan S1 Teknik Geologi di Institut Teknologi Bandung pada 2016.
Meski menempuh pendidikan tinggi di bidang teknik, Rizky justru memilih jalan kariernya di bidang bisnis dan pemasaran. Hal ini ia pilih setelah melihat para seniornya di kampus saat itu banyak yang terkena PHK di industri tambang.
Sebelum dikenal sebagai pemilik brand parfum HMNS, Rizky sebenarnya telah menapaki karier di bidang marketing sejak lulus S1. Ia sempat magang di salah satu brand sepatu lokal hingga mengikuti program management trainee.
2. Awal karier Rizky Arief Dwi Prakoso
Alih-alih memilih karier yang sejalan dengan pendidikannya di geologi, Rizky justru memilih magang sebagai copywriter di brand sepatu lokal, Brodo (PT Brodo Ganesha Indonesia). Di sana, ia sempat menjalani dua bulan masa magang sebelum akhirnya menjadi Creative Copywriter.
Pada Januari 2017, Rizky mengikuti program Management Trainee (MT) dan Content Marketing dari Brodo. Keputusan untuk akhirnya memilih jalan karier tersebut ternyata tak mudah. Sebab saat itu, ia juga mendapat tawaran pekerjaan di PT Freeport Indonesia sebagai geolog.
Saat itu, Rizky sempat berkonsultasi dengan keluarga dan teman-teman terdekatnya. Dari sekian orang yang ia tanyai, hanya dua rekannya yang menyarankan untuk memilih MT di Brodo. Dua orang itu adalah Amron Naibaho dan Karina Innandindya. Saat ini, keduanya masing-masing menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) dan Chief of Product HMNS.
3. Kelola brand sepatu lokal hingga dipakai presiden
Perjalanan Rizky di Brodo tergolong singkat, yaitu sekitar setahun satu bulan sebelum akhirnya resmi menjadi CEO NAH Project, sister company dari Brodo. Rizky menjadi CEO NAH Project dari September 2017 hingga Oktober 2018 atau sekitar 1 tahun 2 bulan.
Meski cukup singkat, tapi Rizky justru mengalami salah satu momen paling berharga dalam karier bisnisnya saat memimpin NAH Project. Saat itu, ia ingin NAH Project memiliki brand positioning yang lebih dekat dengan anak muda urban.
Saat itu, tren dan kampanye menggunakan brand lokal juga tengah meningkat. Berbagai pelaku industri, influencer, hingga pemerintah kompak menggalakkan penggunaan brand lokal, termasuk sepatu.
Pada 2018, nama NAH Project melejit setelah salah satu produk sepatunya dipakai langsung oleh Jokowi yang kala itu masih menjabat sebagai Presiden RI. Jokowi diketahui memakainya dalam beberapa kesempatan seperti saat kampanye dan kunjungan kerja. Hal itu lantas membuat nama NAH Project makin dikenal, followers media sosial meningkat, dan angka penjualan pun melesat.
Namun, pada akhir 2018, Rizky memutuskan keluar dari NAH Project. Ia ingin menjajal tantangan baru dan memiliki brand sendiri yang mengantarkannya menjadi owner HMNS.
4. Mendirikan HMNS, brand parfum lokal dengan storytelling marketing
Pada 2019, Rizky resmi meluncurkan brand parfum bernama HMNS (PT Hadir Mengharumkan Nusantara). Ia mengajak Amron dan Karina untuk mendirikan brand ini hingga sesukses sekarang.
Awalnya, Rizky sempat mempelajari dunia parfum selama enam bulan. Ia juga memulai HMNS dari bisnis produksi rumahan hingga akhirnya bisa menyewa kantor empat lantai di gedung Trio, Kebon Sirih, Jakarta.
Dalam membangun HMNS, Rizky selalu menjadikan storytelling sebagai kekuatan utama. Ia pasti mengemas setiap produk parfum HMNS dengan cerita, sehingga konsumen merasa memiliki pengalaman emosional yang dekat dengan produk.
Output dari strategi marketing tersebut bisa dilihat lewat unggahan-unggahan di media sosial HMNS hingga kemasan parfum yang sampai di tangan pembeli.
Saat ini, HMNS mampu memproduksi sekitar 120 ribu botol parfum per tahun dan menjual hingga 10 ribu botol per bulan. Penjualan parfum HMNS lebih banyak melalui platform online, tetapi tetap memiliki beberapa booth dan bekerja sama dengan toko distributor di beberapa kota.
Demikianlah profil owner HMNS, brand parfum lokal yang terkenal. Kalau kamu sudah punya berapa botol parfum HMNS?