Siapa Pemilik 7-Eleven yang Mau Tutup 444 Gerai?

Intinya sih...
- 7-Eleven menutup 444 gerai di Amerika karena penjualan menurun dan sepinya pengunjung.
- Perusahaan ini telah berdiri sejak 1927, menjual makanan, minuman, dan produk laris lainnya dengan jam operasional panjang.
Jakarta, IDN Times - Perusahaan ritel 7-Eleven yang pernah booming di Indonesia pada awal 2010-an sebagai tempat nongkrong populer anak muda mengumumkan akan menutup 444 gerai yang berkinerja buruk di Amerika. Penutupan dilakukan lantaran turunnya penjualan dan sepinya pengunjung.
Jaringan minimarket ini sudah tutup pada 2017 lalu di Indonesia ini telah berdiri sejak 1927, yang mengoperasikan lebih dari 60 ribu toko serba ada, terutama di Amerika Utara dan Asia.
Dilansir Britannica, gerai 7-Eleven umumnya kecil, menjual stok terbatas seperti makanan, minuman, dan produk laris lainnya, serta buka dengan jam operasional panjang. Kantor pusatnya terletak di Dallas, Texas.
Sejak November 2005, 7-Eleven menjadi anak perusahaan penuh dari Seven & I Holdings yang berbasis di Tokyo, Jepang. Seven & I Holdings, sebuah perusahaan ritel terdiversifikasi, didirikan Ito-Yokado pada tahun yang sama sebelum mengakuisisi 7-Eleven dan diperdagangkan dengan simbol SVNDY.
Untuk mengoperasikan toko 7-Eleven, pemilik bisnis harus membayar biaya waralaba satu kali dan memberikan uang muka untuk persediaan toko, dengan dukungan penuh dari perusahaan bagi para franchisee yang terpilih.
1. Pendirian dan sejarah awal 7-Eleven
Pada 1927, beberapa perusahaan es rumah tangga bergabung membentuk Southland Ice Company di Dallas. Salah satu perusahaan mulai menjual makanan, dan Southland Ice segera beralih ke ritel.
Sejalan dengan itu, dilakukan perubahan tokonya menjadi Tote’m Stores sebagai undangan jenaka bagi pelanggan untuk membawa barang belanjaan mereka.
Joe C. Thompson, Sr. menjadi presiden pada 1931, dan setelah bangkrut akibat Depresi Besar, perusahaan berfokus pada makanan dan minuman. Pada 1946, toko-toko ini dinamai 7-Eleven untuk menyoroti jam operasinya yang lebih lama.
Pada 1950-an, toko mulai berkembang di luar Texas dan memberikan waralaba pada 1964. 7-Eleven memperkenalkan produk andalan seperti Slurpee pada 1966 dan Big Gulp pada 1976, yang kemudian diikuti oleh ukuran yang lebih besar.
2. Ekspansi global dan pengambilalihan 7-Eleven
Pada 1973, Southland melisensikan afiliasi Jepang, dan pada 1974 sudah ada 5 ribu gerai di seluruh dunia. Perusahaan juga memperluas bisnisnya ke bidang lain, seperti membeli Chief Auto Parts (1978).
Dengan banyak tokonya berfungsi sebagai SPBU, Southland membeli CITGO Petroleum pada 1983, namun menjual 50 persen sahamnya pada 1986. Pada 1987, untuk menghindari pengambilalihan paksa oleh Samuel Belzberg, keluarga Thompson membeli kembali saham Southland melalui pinjaman.
Banyak anak perusahaan, termasuk Chief Auto Parts, dijual untuk melunasi utang besar, tetapi Southland bangkrut lagi pada 1990 dan menjual sisa saham CITGO.
Setahun kemudian, sebanyak 70 persen sahamnya diakuisisi Ito-Yokado dan Seven-Eleven Japan. Pada 1999, Southland berganti nama menjadi 7-Eleven, Inc., dan terus berkembang dengan membuka gerai ke-25 ribu pada 2003. Pada 2005, Seven & I Holdings, dibentuk Ito-Yokado, membeli 7-Eleven, meski kantor pusat tetap di Dallas.
3. Eksistensi 7-Eleven saat ini
7-Eleven terus berkembang dengan mengakuisisi berbagai merek selama 2010-an, dan meluncurkan Evolution Stores untuk menguji makanan, produk, dan layanan baru.
Pada 2018, 7-Eleven mengakuisisi lebih dari seribu toko Stripes di Texas dan Louisiana, termasuk Laredo Taco Company. Pada 2020, mereka meluncurkan konsep restoran mini Raise the Roost.
Akuisisi besar lainnya terjadi pada 2021, ketika 7-Eleven mengambil alih 3.800 toko dan SPBU Speedway, meningkatkan jumlah gerai mereka di AS dan Kanada menjadi lebih dari 13 ribu. Pada 2024, 7-Eleven membeli lebih banyak toko Stripes dan Laredo Taco dari Sunoco LP dengan nilai 1 miliar dolar AS.
Pada Agustus 2024, Seven & I menerima tawaran akuisisi dari Alimentation Couche-Tard, operator lebih dari 14 ribu toko di berbagai negara. Proposal tersebut masih dalam peninjauan dan diperkirakan akan diawasi regulator AS.