Jakarta, IDN Times - Perusahaan ritel 7-Eleven yang pernah booming di Indonesia pada awal 2010-an sebagai tempat nongkrong populer anak muda mengumumkan akan menutup 444 gerai yang berkinerja buruk di Amerika. Penutupan dilakukan lantaran turunnya penjualan dan sepinya pengunjung.
Jaringan minimarket ini sudah tutup pada 2017 lalu di Indonesia ini telah berdiri sejak 1927, yang mengoperasikan lebih dari 60 ribu toko serba ada, terutama di Amerika Utara dan Asia.
Dilansir Britannica, gerai 7-Eleven umumnya kecil, menjual stok terbatas seperti makanan, minuman, dan produk laris lainnya, serta buka dengan jam operasional panjang. Kantor pusatnya terletak di Dallas, Texas.
Sejak November 2005, 7-Eleven menjadi anak perusahaan penuh dari Seven & I Holdings yang berbasis di Tokyo, Jepang. Seven & I Holdings, sebuah perusahaan ritel terdiversifikasi, didirikan Ito-Yokado pada tahun yang sama sebelum mengakuisisi 7-Eleven dan diperdagangkan dengan simbol SVNDY.
Untuk mengoperasikan toko 7-Eleven, pemilik bisnis harus membayar biaya waralaba satu kali dan memberikan uang muka untuk persediaan toko, dengan dukungan penuh dari perusahaan bagi para franchisee yang terpilih.