Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siapa Pemilik Hanamasa? Restoran Jepang Ternama di Indonesia

Ilustrasi Hanamasa Semarang, restoran Jepang di Indonesia (hanamasaresto.com)

Bagi kamu yang tinggal di kawasan Jabodetabek dan beberapa kota besar di Indonesia, mungkin sudah tidak asing dengan restoran Hanamasa. Restoran Jepang ini sudah hadir sejak puluhan tahun lalu, tepatnya pada era 80-an.

Belum lama ini, Hanamasa tengah mendapat sorotan di media sosial. Banyak warganet penasaran dengan pemilik restoran yang khusus menjual menu yakiniku hingga shabu-shabu ini.

Lantas, siapa pemilik Hanamasa? Ketahui penjelasannya di bawah ini.

1. Siapa pemilik Hanamasa?

Ilustrasi Hanamasa, restoran Jepang di Indonesia (instagram.com/hanamasa_id)

Restoran Hanamasa dimiliki oleh keluarga Thohir melalui PT Trinugraha Thohir (TNT). TNT Group merupakan perusahaan induk yang sahamnya dikelola oleh keluarga Thohir seperti Erick Thohir (Menteri BUMN), Garibaldi Thohir, Edna Thohir, dan Hireka Vitaya Thohir.

Untuk diketahui, PT Trinugraha Thohir bergerak di sejumlah sektor bisnis. Mulai dari kontraktor, energi dan kimia, kuliner, hingga tur dan travel.

Melansir data JATAMNAS, PT Trinugraha Thohir juga memiliki beberapa anak perusahaan lainnya seperti PT Surya Essa Perkasa, PT Wahanaartha Harsaka, Padang Karunia Group, Pronto Restaurant, Ya Kun Kaya Toast, PT Dava Tour & Travel, hingga termasuk Restoran Hanamasa.

2. Awal mula Hanamasa berdiri

Ilustrasi Hanamasa, restoran Jepang di Indonesia (hanamasaresto.com)

Hanamasa dikenal sebagai salah satu restoran Jepang tertua di Indonesia. Awalnya, Hanamasa didirikan di Jepang oleh Yasiro Ono, pedagang daging yang sukses mengembangkan berbagai menu yakiniku hingga shabu-shabu.

Nama Hanamasa sendiri berasal dari bahasa Jepang, yaitu kata “Hana” dan “Masa” yang artinya “Bunga yang berkembang”. 

Dalam perjalanannya, Hanamasa mulai mendirikan cabang-cabangnya di beberapa negara seperti Korea, China, dan Mongolia. Baru pada 1987, Hanamasa resmi membuka cabang pertamanya di Indonesia, tepatnya di Jalan Mahakam, Jakarta. Saat ini, Hanamasa telah memiliki sekitar 28 cabang yang tersebar di 10 kota di Indonesia.

3. Terdampak pandemi hingga masalah sertifikasi halal

Ilustrasi Hanamasa, restoran Jepang di Indonesia (instagram.com/hanamasa_id)

Beberapa tahun lalu, restoran Hanamasa sempat mengalami masalah terkait kelangsungan bisnis hingga sertifikasi halal. Saat awal pandemi COVID-19 pada 2020, Hanamasa termasuk salah satu bisnis yang terdampak.

Salah satu pemiliknya, Garibaldi Thohir atau yang lebih dikenal dengan nama Boy Thohir sempat mengungkapkan bahwa Hanamasa sangat terdampak saat pandemi karena terpaksa tidak bisa beroperasi. Untungnya, Boy mengaku tidak sampai harus melakukan PHK terhadap para karyawan kala itu.

Selain itu, Hanamasa sempat ramai dibicarakan pada Januari 2022 setelah sebuah cuitan di Twitter membahas tentang menu jamur di restoran tersebut yang dinilai memiliki rasa fermentasi yang terlalu keras.

Setelah tulisan tersebut trending, tak sedikit masyarakat yang mempertanyakan tentang sertifikasi halal milik restoran-restoran Jepang di Indonesia, termasuk Hanamasa. Mengutip cuitan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) di Twitter, saat itu diketahui memang Hanamasa belum mengurus sertifikat halal MUI.

Hingga pada September 2022, Hanamasa resmi mendapatkan Ketetapan Halal (KH) sebagai restoran halal dari LPPOM MUI dengan nomor KH-LPPOM-00160159700922.

4. Gurita bisnis keluarga Thohir

Ketua PSSI sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Bukan hanya restoran Hanamasa, keluarga Thohir diketahui memang menjalankan sejumlah bisnis di berbagai sektor usaha. Bahkan, Menteri BUMN saat ini, Erick Thohir, dikenal sudah lama terjun ke berbagai bidang bisnis.

1. Mahaka Group

Dilansir data JATAMNAS, Erick Thohir memiliki Mahaka Group, perusahaan yang bergerak di bidang media massa atau multimedia. Saat ini, Mahaka Group memiliki sejumlah anak perusahaan seperti Republika, Inspire, Mustang FM, Gen 98.7 FM, Jak FM, hingga Mahaka Advertising.

Untuk diketahui, salah satu anak Erick Thohir, Mahendra Agakhan Thohir tercatat sebagai Komisaris Utama Mahaka Group. Selain itu, Mahaka Group juga sempat memiliki bisnis di industri batu kapur bernama Mahaka Industri, sebelum diakuisisi oleh PT Teladan Resources pada 2002. 

2. Adaro Group

Kakak kandung Erick Thohir, Boy Thohir dikenal sebagai salah satu konglomerat Indonesia yang menjalankan bisnis energi hingga pertambangan. Boy mengelola bisnis Adaro Energy Tbk (ADRO) yang ia dirikan bersama Edwin Soeryadjaya. Adaro Group sendiri bergerak di bidang pertambangan batu bara dan energi di Indonesia.

Untuk diketahui, Edwin Soeryadjaya bersama Sandiaga Uno juga mendirikan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), perusahaan investasi yang menjadi salah satu pemegang saham di ADRO.

3. Trinugraha Thohir

PT Trinugraha Thohir (TNT Group) turut menjadi salah satu bisnis milik keluarga Thohir. Dalam bisnis ini, Boy Thohir diketahui menjadi direktur dan pemegang saham mayoritas. Sedangkan anggota keluarga lainnya, yaitu Hireka Vitaya Thohir menjadi komisarisnya. Selain itu, Erick Thohir dan ibunya, Edna Thohir juga menjadi pemegang saham TNT Group.

4. PT ESSA Industries Indonesia

Keluarga Thohir juga terhubung dengan PT ESSA Industries Indonesia, perusahaan di sektor energi dan kimia. Dilansir JATAMNAS, Boy Thohir melalui PT Trinugraha Akraya Sejahtera tercatat menjabat sebagai komisaris dan pemegang saham perusahaan tersebut.

PT ESSA sendiri melalui PT Surya Esa Perkasa mengelola kilang LPG milik swasta terbesar di Indonesia. Perusahaan ini menjalankan bisnis pengolahan gas bumi untuk menghasilkan LPG dan kondensat.

Nah, demikianlah penjelasan tentang siapa pemilik Hanamasa, restoran Jepang di Indonesia yang dimiliki oleh keluarga Thohir. Selain restoran Hanamasa, apakah kamu familiar dengan lini bisnis keluarga Thohir lainnya?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yunisda DS
EditorYunisda DS
Follow Us