Reed Hastings, pendiri dan pemilik Netflix (netflix.com)
Reed Hastings pertama kali bekerja di Adaptive Technology untuk menciptakan alat yang bisa mengatasi bug pada software. Pada 1991, dia meninggalkan perusahaan tersebut dan mendirikan perusahaan pertamanya bernama Pure Software yang membuat produk untuk memecahkan masalah software.
Pada 1996, Pure Software bergabung dengan Atria Software dan membuat Pure Atrium. Setahun berikutnya, Pure Atrium diakuisisi oleh Rasional Software.
Di tahun yang sama atau tepatnya pada 29 Agustus 1997, Reed Hastings dan mantan karyawan Pure Software, Marc Randolph resmi mendirikan Netflix. Ide pendirian Netflix adalah saat keduanya sering berbagi tumpangan dari Santa Cruz ke kantor pusat Pure Atrium di Sunnyvale.
Randolph juga terinspirasi dari Amazon dan ingin mencari sebuah kategori produk bernilai besar yang bisa dijual secara online. Saat itu, DVD mulai dikenal di Amerika Serikat. Hal itu membuat mereka mencoba menyewakan DVD dengan konsep langganan pada September 1999.
Netflix terus mengalami perkembangan hingga akhirnya IPO pertama kali pada 2002. Pada 2003, Netflix mencatatkan laba pertamanya sebesar 6,5 juta dolar AS dari total pemasukan 272 juta dolar AS.
Seiring tahun, Netflix terus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Pada 2007, Netflix pertama kali meluncurkan layanan streaming video on demand.
Netflix pertama kali masuk ke Indonesia pada Januari 2016. Saat itu, Telkom Group sempat memblokir Netflix karena mereka belum memiliki izin dari pemerintah.