Siapa Owner Spotify? Platform Musik yang Diduga Pro-Israel

Platform musik digital, Spotify baru-baru ini ramai dibicarakan di media sosial X karena dituding memberi dukungan kepada Israel. Tudingan ini berdasarkan artikel di laman resmi Spotify pada 18 Oktober 2023 yang menyebut bahwa yang terjadi di Israel adalah serangan teroris dan Gaza tengah mengalami krisis kemanusiaan.
Lantas, banyak warganet X yang berkomentar dan membuat upaya boikot dengan melakukan uninstall atau unsubscribe Spotify. Tak sedikit juga yang penasaran siapa owner Spotify? Simak ulasan selengkapnya mengenai pemilik Spotify di bawah ini.
1. Profil Daniel Ek sebagai pendiri Spotify

Daniel Ek merupakan salah satu pendiri Spotify. Daniel Ek adalah pria kelahiran Stockholm, Swedia pada 21 Februari 1983.
Dia memiliki minat terhadap teknologi sejak kecil. Pada usia 14, Daniel membuat halaman web di ruang komputer sekolah dan menjualnya dengan harga murah. Dia juga mengajak teman-temannya untuk membantu mengembangkan bisnis kecil-kecilannya itu.
Bisnisnya terus berkembang hingga Daniel berhasil mengumpulkan 15.000 dolar AS per bulan. Bahkan, pada usia 23 tahun, Daniel sudah memiliki apartemen mewah, Ferrari, dan layanan VIP lainnya. Daniel juga sempat menjabat beberapa posisi senior seperti di perusahaan lelang Nordik Tradera, komunitas game Stardoll, Advertigo, Tradedoubler, hingga uTorrent.
Daniel pun mulai berteman dengan Martin Lorentzon, direktur perusahaan tempat dia bekerja sebelumnya. Martin Lorentzon lahir di Smaland, Swedia pada 1 April 1969. Saat ini, Martin dikenal sebagai salah satu pebisnis terkenal di Swedia yang menjadi pendiri Tradedoubler dan Spotify.
2. Dirikan Spotify pada 2006

Daniel Ek dan Martin Lorentzon mendirikan Spotify pada 2006 di Swedia. Namun, peluncuran pertama produk Spotify baru terjadi pada Oktober 2008 di Skandinavia, Inggris, Prancis, dan Spanyol.
Nama Spotify sendiri didapat setelah Daniel dan Martin mencari beberapa kemungkinan nama untuk perusahaan mereka hingga tersebut "Spotify". Kata "Spotify" sendiri kemudian dibuat sebagai singkatan dari dua kata, yaitu Spot dan Identify.
Pada 2009, Spotify memberikan akses gratis kepada pengguna, tapi hanya terbatas di Inggris. Mereka mulai dikenal di sejumlah negara dan membuat para investor merapat ke perusahaan.
Pada 2015, Martin Lorentzon mengundurkan diri sebagai chairman. Daniel Ek pun menjadi pemilik tunggal Spotify hingga saat ini.
Pada Maret 2016, Spotify resmi masuk ke Indonesia dengan adanya pilihan bahasa Indonesia di dalam aplikasi. Kehadiran Spotify di Indonesia juga makin dilirik setelah menggelar konser Spotify On Stage pada Oktober 2019 di Jakarta International Expo.
3. Sukses dan jadi miliarder dunia

Spotify pun berhasil merajai pasar aplikasi streaming musik dunia. Pada 2021, Spotify sudah beroperasi di sekitar 180 negara dengan jumlah pelanggan berbayar mencapai 180 juta pengguna. Pada tahun tersebut, total pengguna aktif bulanan Spotify juga mencapai 406 juta.
Pada 2022, Daniel juga menambah investasi sebesar 50 juta dolar untuk mendapatkan saham yang lebih banyak di Spotify. Hal ini tentu menambah keuntungan dan kendali suaranya di perusahaan.
Saat ini, Daniel Ek juga menjadi salah satu miliarder di dunia. Melansir Forbes, Daniel Ek memiliki total kekayaan sebesar 4,8 miliar dolar AS atau Rp77,9 triliun per 30 Mei 2024.
Demikianlah profil pemilik Spotify, platform musik digital yang belakangan ramai di media sosial karena disebut-sebut memberi dukungan ke Israel.