Ibrahim menambahkan, sentimen positif lainnya datang dari meningkatnya keyakinan pasar, yakni Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuannya.
Pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin alias 0,25 persen pada akhir pertemuan mereka pada Rabu waktu setempat.
"Spekulasi penurunan suku bunga diperkuat oleh data inflasi konsumen yang lemah dari minggu lalu, yang menunjukkan inflasi sedikit menurun pada bulan September," paparnya.
Selain itu, ketidakpastian ekonomi AS seperti pasar tenaga kerja yang mendingin dan penutupan pemerintahan (government shutdown) yang masih berlangsung, juga diperkirakan akan mendorong The Fed mengambil kebijakan yang lebih longgar.