AS Tak Akan Ubah Kebijakan Taiwan demi Kesepakatan Dagang dengan China

- Rubio tegaskan tidak ada kompromi terhadap Taiwan.
- Xi Jinping dorong perubahan sikap Washington.
- Pertemuan Trump dan Xi di Seoul membahas sengketa dagang serta isu keamanan di Selat Taiwan.
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump tidak akan mengubah dukungan lamanya terhadap Taiwan dalam pembicaraan dagang dengan China. Pernyataan itu disampaikan Rubio di atas pesawat yang membawanya dari Israel menuju Doha, Qatar pada Sabtu (25/10/2025), sebelum bergabung dengan Trump dalam perjalanan menuju pertemuan regional di Asia.
Pada Minggu (26/10/2025), Rubio menegaskan kembali sikap tersebut kepada wartawan di pesawatnya sebelum menghadiri pertemuan tingkat tinggi di Asia. Ia mengatakan bahwa tidak ada pembicaraan yang mengarah pada kemungkinan menukar dukungan terhadap Taiwan dengan keuntungan dagang dari Beijing.
1. Rubio tegaskan tidak ada kompromi terhadap Taiwan
Rubio menjelaskan bahwa pemerintahan Trump sama sekali tidak mempertimbangkan langkah apa pun yang bisa mengancam hubungan dengan Taiwan demi kesepakatan dagang.
“Jika yang dikhawatirkan orang adalah kita akan mendapatkan kesepakatan dagang dan perlakuan menguntungkan dengan imbalan meninggalkan Taiwan, tidak ada seorang pun yang mempertimbangkan hal itu,” kata Rubio, dilansir South China Morning Post.
Rubio menyatakan bahwa Taiwan tetap menjadi mitra penting dalam kebijakan luar negeri AS. Ia menegaskan bahwa kerja sama pertahanan dengan Pulau Formosa akan berlanjut.
“Taiwan memiliki banyak hal yang mereka khawatirkan, dan itu wajar karena situasi yang mereka hadapi,” ujarnya.
2. Xi Jinping dorong perubahan sikap Washington
Presiden China, Xi Jinping, kembali mendesak AS untuk menunjukkan sikap menentang kemerdekaan Taiwan, sesuatu yang telah lama ditolak Washington. China menilai langkah itu sebagai peluang untuk meraih kemenangan diplomatik besar menjelang pertemuan puncak antara Xi dan Trump di Seoul pekan depan.
Sumber diplomatik menyebut bahwa tekanan Beijing muncul di tengah upaya baru untuk memperbaiki hubungan dagang yang tertunda sejak masa tarif tinggi diterapkan pada 2018.
3. Pertemuan Trump dan Xi di Seoul
Presiden Donald Trump dijadwalkan melanjutkan lawatan Asia-nya menuju Korea Selatan untuk bertemu Presiden Xi Jinping dalam pertemuan pertama mereka sejak Trump kembali menjabat pada Januari 2025. Pertemuan itu akan dilakukan di sela forum ekonomi Asia Timur dan diharapkan membahas sengketa dagang serta isu keamanan di Selat Taiwan.
Sumber Gedung Putih menyatakan bahwa Trump dan Xi juga akan membahas kebijakan teknologi, ekspor bahan langka, serta insiden serangan siber yang memanas dalam beberapa bulan terakhir.
“Saya lebih memilih tidak membahas hal itu sekarang. Saya tidak ingin memperumit perjalanan yang sudah cukup rumit,” kata Trump saat ditanya mengenai kebijakan Taiwan di atas pesawat kepresidenan, dilansir Bloomberg.

















