Peta jalan menuju emisi 0 karbon (vale.com)
Penelitian dari Muhammad Agung Hardiyanto, dkk., (2023), menunjukkan bahwa PT Vale Indonesia berkomitmen terhadap mitigasi dampak lingkungan melalui pendekatan teknologi dan tambang berkelanjutan. Inisiatif ini mencakup penggantian bahan bakar fosil dengan sumber energi terbarukan (fuel shifting), elektrifikasi alat berat (equipment electrification), dan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Selain itu, PT Vale juga fokus pada reklamasi area pasca tambang, reforestasi, dan pengelolaan keanekaragaman hayati untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan.
Pengelolaan Emisi Non-GRK (Gas Rumah Kaca)
Selain berfokus pada masalah gas rumah kaca, PT Vale Indonesia juga fokus pada pengelolaan emisi konvensional, seperti SO2 dan partikulat nikel. Berikut adalah langkah-langkah yang telah dilakukan oleh PT Vale Indonesia:
- Pengurangan Emisi Partikulat
Sejak 2020, PT Vale memasang perangkat pengendali emisi seperti ESP (Electrostatic Precipitator) pada baghouse untuk mengurangi emisi partikulat dari cerobong pengering dan tanur listrik. Sepanjang 2021, konsentrasi partikulat telah berhasil ditekan hingga 0,020 ton/ton Ni, sesuai dengan standar pemerintah. - Pengendalian Emisi SO2
PT Vale menargetkan penurunan emisi SO2 sebesar 500 ton per tahun dengan inisiatif sebagai berikut:
- Menstabilkan proses di tanur reduksi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar sulfur;
- Mengganti Marine Fuel Oil (MFO) dengan bahan bakar biodiesel B20 yang lebih rendah sulfur;
- Memantau emisi SO2 secara berkala menggunakan metode neraca massa.
Hasilnya, emisi SO2 PT Vale Indonesia telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2014, dengan intensitas emisi hanya 0,80 ton SO2 per ton Ni.
Transformasi Aglomerasi Debu
PT Vale telah menyelesaikan studi aglomerasi FEL2 dan FEL3 untuk mendaur ulang debu melalui metode ekstrusi. Pada 2023, proyek aglomerasi ini ditargetkan beroperasi penuh dengan tiga lini produksi yang mampu menghasilkan rata-rata 60 ton debu per jam.