4 Progres Konservasi Vale Melalui Taman Kehati Sawerigading Wallacea

Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea merupakan kawasan yang dikembangkan dari sarana persemaian modern (nursery) yang didirikan oleh PT Vale Indonesia di Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Taman yang diresmikan pada tanggal 30 Maret 2023 oleh mantan Presiden Jokowi ini dibangun di atas lahan bekas aktivitas pertambangan dengan tujuan untuk kepentingan perbaikan atau pemulihan alam pascatambang. Pembangunan taman ini juga secara tersirat merepresentasikan keberhasilan PT Vale Indonesia dalam mewujudkan komitmennya untuk bertanggung jawab baik itu terhadap rehabilitasi lingkungan bekas aktivitas pertambangan maupun restorasi bagi habitat flora serta fauna lokal di sana.
Taman Kehati Sawerigading Wallacea memiliki empat fasilitas terpadu untuk konservasi yang telah beroperasi secara aktif, yakni nursery, arboretum, taman kupu-kupu, dan penangkaran rusa. Ke empat fasilitas tersebut dikelola di atas tanah seluas 15 hektar bersama dengan fasilitas lainnya. Melalui keempat fasilitas inilah, PT Vale Indonesia menambang kebaikan melalui kerja-kerja nyata konservasi untuk perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati pascatambang. Penasaran seperti apa progres #MenambangKebaikan yang dilakukan PT Vale Indonesia melalui pembangunan Taman Kehati Sawerigading Wallacea? Let's check them out!
1. Terwujudnya program revegetasi untuk rehabilitasi area bekas tambang

Progres yang dihasilkan dari kerja nyata konservasi lingkungan oleh PT Vale Indonesia melalui pembangunan Taman Kehati Sawerigading Wallacea adalah mendukung terwujudnya program revegetasi untuk rehabilitasi area bekas aktivitas tambang. Bagaimana bisa taman ini berdampak pada program revegetasi untuk rehabilitasi area bekas tambang?
Faktanya dari dalam taman inilah, PT Vale Indonesia memproduksi bibit-bibit tanaman yang akan digunakan dalam program revegetasi untuk rehabilitasi area bekas tambang. Melalui pembangunan fasilitas nursery seluas 2,5 hektare di dalam taman ini, bibit-bibit tanaman dikembangkan dalam empat tempat:
- Germination house (tempat pengembangan bibit-bibit tanaman dengan metode generatif atau menggunakan biji);
- Cutting house (tempat pengembangan bibit-bibit tanaman dengan metode vegetatif atau menggunakan stek pucuk);
- Shade area (tempat pengembangan bibit lanjutan) dan open area (tempat pengerasan tanaman sebelum di tanam di lahan terbuka).
Selain itu, bibit-bibit tanaman ini juga dirawat dengan menggunakan teknologi modern yang ramah lingkungan, salah satunya berupa misting system untuk penyiraman tanaman yang dikendalikan secara otomatis dengan auto solenoid system sehingga penggunaan air menjadi lebih efisien.
Dikutip dari situs resmi Vale, hasil dari pengadaan fasilitas nursery ini, yakni tercatat, setiap tahun produksi bibit di dalam Taman Kehati Sawerigading Wallacea mencapai 700 ribu bibit dan dari ribuan bibit inilah telah dihasilkan total 4,8 juta pohon yang eksis kembali di area bekas tambang PT Vale Indonesia per Agustus 2024.
Selain itu, dalam unggahan akun resminya per Juni 2024, PT Vale Indonesia menyebutkan bahwa mereka telah melakukan penanaman pohon pada 10.435 hektare lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) pada kabupaten dalam lima provinsi sesuai dengan Persetujuan Penggunaan Kawasan hutan (PPKH), diantaranya Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, dan Bali.
Bibit-bibit yang diproduksi ini tidak hanya digunakan dalam program revegetasi untuk rehabilitasi alam pascatambang tetapi juga dari bibit-bibit pohon ini dihasilkan sejumlah tanaman yang dapat dijadikan sebagai pakan alami bagi hewan-hewan di penangkaran dalam taman tersebut.
2. Mendorong kegiatan penghijauan di berbagai daerah melalui donasi bibit

Berkat kapasitas produksi bibit per tahunnya yang terbilang cukup banyak, PT Vale Indonesia dapat menjadi donatur bibit dalam kegiatan penghijauan yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Inisiatif baik ini, tentunya berdampak positif bagi lingkungan karena dengan mendonasikan bibit-bibit tanaman hasil pengembangan di fasilitas nursery dalam Taman Kehati Sawerigading Wallacea, PT Vale Indonesia turut mendorong kegiatan penghijauan yang diupayakan masyarakat setempat di berbagai daerah. Bibit-bibit yang disumbangkan ini pun tersebar hingga ke luar area operasional tambang.
Terdapat sejumlah daerah yang telah mendapatkan donasi bibit untuk kegiatan penghijauan dari PT Vale Indonesia, diantaranya Loeha, Timampu, Maros, maupun Bone. Donasi bibit yang mencapai ribuan ke berbagai daerah ini disumbangkan tidak hanya sebagai bentuk dukungan dan edukasi kepada masyarakat setempat untuk bekerja sama menanam pohon-pohon tetapi juga sekaligus menjadi perwujudan janji PT Vale Indonesia untuk berkontribusi secara aktif merehabilitasi hutan maupun Daerah Aliran Sungai (DAS) baik itu di dalam maupun luar area operasi tambang. Adapun upaya penghijauan yang dilakukan oleh PT Vale Indonesia ini juga turut dirasakan di beberapa tempat di luar daerah Sulawesi, meliputi Sumedang, Tasikmalaya, Pangandaran hingga Nusa Penida Bali.
3. Pemulihan keanekaragaman flora lokal

Progres yang tak kalah penting selanjutnya adalah pemulihan eksistensi flora lokal maupun endemik yang sebelumnya menempati area tambang tersebut. Tak bisa dipungkiri, aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT Vale Indonesia berdampak bagi keberlangsungan flora di sekitar area tambang. Maka itu, sebagai bentuk pertanggungjawabannya, PT Vale Indonesia saat ini terus berproses untuk memulihkan eksistensi flora lokal maupun endemik secara konsisten melalui area arboretum yang terdapat dalam Taman Kehati Sawerigading Wallacea.
Dengan melibatkan kerja sama antara Dinas Kehutanan Kabupaten Luwu Timur dan Provinsi Sulawesi Selatan, dan dua universitas yakni Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Institut Pertanian Bogor (IPB), PT Vale Indonesia melakukan penanaman kembali pohon-pohon lokal maupun endemik yang sebelumnya eksis di area bekas tambang.
Dikutip dari situs resmi Vale, tercatat, dalam area arboretum yang merupakan sarana konservasi ex-situ ini terdapat 74 jenis pohon lokal dan endemik yang telah dikembangkan dan menjadi koleksi di area ini, meliputi pohon Eboni (Diospyros celebica), Dengen (Dillenia serrata), Kaloju (Caralia braciata), Kumea (Manilkara celebica), Mata Kucing (Hopea celebica), dan lain-lain. Pohon-pohon yang dikembangkan ini juga turut berperan penting dalam rehabilitasi dan reklamasi di sejumlah area bekas tambang PT Vale Indonesia.
4. Restorasi habitat fauna lokal dan endemik

Selain pemulihan keanekaragaman flora lokal, PT Vale Indonesia juga mengupayakan terwujudnya restorasi habitat bagi fauna lokal maupun endemik. Dengan dibangunnya Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea, komitmen PT Vale Indonesia untuk menyediakan rumah bagi sejumlah fauna lokal maupun endemik dapat terealisasi. Ya, faktanya dalam kawasan ini terdapat dua tempat yang dibangun khusus bagi pengembangbiakkan fauna lokal maupun endemik, diantaranya penangkaran rusa timor dan taman kupu-kupu.
Dikutip dari situs resmi Vale, hasilnya, per Maret 2023, di penangkaran rusa timor (Cervus timorensis) yang merupakan fauna endemik Indonesia ini, tercatat ada 28 ekor rusa timor yang berhasil dikembangbiakkan oleh PT Vale Indonesia dengan berkolaborasi bersama BKSDA setempat. Dari total tersebut, 10 ekor Rusa Timor telah dilepasliarkan dan oleh BKSDA, fauna endemik ini juga dikirim ke tempat penangkaran lainnya. Selain itu, pada area taman kupu-kupu, PT Vale Indonesia secara khusus mengembangbiakkan kupu-kupu endemik dari Sulawesi yakni Cethosia myrina atau juga dikenal sebagai kupu-kupu bidadari atau kupu-kupu sayap renda. Keren, bukan?
Progres yang telah dicapai oleh PT Vale Indonesia melalui pembangunan Taman Sawerigading Wallacea ini menjadi bukti nyata komitmen PT Vale Indonesia untuk perlindungan terhadap aspek lingkungan dan keanekaragaman hayati. Berkat pengadaan fasilitas terpadu dalam taman ini memungkinkan terwujudnya keinginan PT Vale Indonesia untuk menciptakan pertambangan terintegrasi dengan menjaga keanekaragaman hayati. Selain #StartsWithMe, harapan ke depannya PT Vale Indonesia semakin banyak menghasilkan progres baik yang berdampak bagi perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati di area bekas tambang!