Ilustrasi upah (IDN Times/Arief Rahmat)
1. Upah menurut waktu
Dalam pembayaran upah ini di hitung berdasarkan lamanya seseorang melakukan pekerjaannya. Upah ini dapat diberikan secara harian, mingguan ataupun bulanan.
Kelebihan sistem upah ini adalah pekerja dapat menghitung jumlah upah yang akan diterima secara pasti. Sedangkan kelemahannya sistem ini adalah kuang mendorong minat pekerja untuk meningkatkan kualitas dan prestasi pekerjaan.
2. Upah menurut hasil atau satuan
Pembayaran upah ini didasarkan dari jumlah hasil produksi yang dilakukan oleh pekerja dalam waktu tertentu. Dengan sistem ini pekerja akan termotivasi melakukan pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
3. Upah mitra usaha
Sistem ini memberikan upah kepada pekerja berupa saham atau obligasi perusahaan. Saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan bekerja di perusahaan yang merupakan mitra usaha perusahaan. Dengan pembagian saham ini perusahaan berharap pekerja mempunyai rasa memiliki kepada perusahaan sehingga lebih produktif.
4. Upah borongan
Sistem pembayaran ini dilakukan di awal pengerjaan proyek hingga selesai tanpa adanya penambahan upah jika ada penambahan pekerjaan antara pemberi pekerjaan dan pekerja. Upah ini digunakan karena sulitnya untuk menghitung upah satuan.
5. Upah bonus
Upah ini merupakan tambahan yang diterima oleh pekerja karena prestasi atas pekerjaan yang dilakukan yangbertujuan untuk memotivasi pekerja menjadi lebih baik lagi dan memberikan keuntungan lebih tinggi lagi ke perusahaan.