5 Peran Milenial di Masa Depan dalam Agenda Presidensi G20

Recover Together Recover Stronger!

Sebagai milenial, sudah seharusnya kita tidak menutup mata pada agenda-agenda yang diusung pemerintah pada Presidensi G20 Indonesia 2022. Pada Jumat (11/02/2022), Wempi Saputra selaku Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, memaparkan bahwa G20 pertama kali lahir saat krisis keuangan terjadi pada 1998. Saat itu, G20 hanya forum untuk Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di dunia.

Namun, pada 2008, terjadi krisis finansial global yang membuat G20 dieskalasi ke level pertemuan kepala negara. Di 2022 ini, Indonesia berkesempatan menjadi negara berkembang pertama yang menjadi ketua untuk Presidensi G20 dengan pandemi global yang telah mempengaruhi diskusi Finance Track.

Melalui agenda Presidensi G20 Indonesia yang dirancang, Wempi Saputra menaruh harapan besar kepada milenial dan gen Z di masa depan dalam menghadapi pandemi global yang mencakup pandemic prevention, preparedness, dan response. Berikut ini peran milenial dan gen Z di masa depan dalam agenda dan fokus Presidensi G20 Indonesia.

1. Sounding group untuk membantu pemerintah

5 Peran Milenial di Masa Depan dalam Agenda Presidensi G20ilustrasi dua orang yang tengah berdiskusi (unsplash.com/wocintechchat)

Menurut Wempi Saputra, Indonesia telah menghabiskan sekitar 12,1 triliun dolar untuk menangani pandemik yang melanda dunia sejak 2020 lalu. Tentu saja krisis ini tidak dapat hanya dilakukan dengan mengandalkan insentif keuangan, tetapi juga memperlukan peran masyarakat Indonesia, terutama Milenial dan Gen Z. Apabila pandemi tidak kunjung terkendali, maka pemulihan ekonomi menjadi tidak seimbang sehingga memicu timbulnya risiko global.

Milenial dan Gen Z sudah seharusnya menjadi sounding group untuk membantu pemerintah dalam mengatasi krisis dan pandemi yang sedang terjadi saat ini. Dengan memahami gejala, apa yang harus dilakukan saat terinfeksi, menerapkan protokol kesehatan, serta melakukan vaksinasi sesuai ketentuan merupakan bekal di masa depan dalam menghadapi pandemi global yang mencakup pandemic preventionpreparedness, dan response.

2. Paham megatren global

5 Peran Milenial di Masa Depan dalam Agenda Presidensi G20ilustrasi seseorang saat melakukan presentasi (unsplash.com/headwayio)

Untuk menentukan nasib Indonesia di masa depan, milenial dan gen Z diharapkan dapat memahami global megatrend issue terkait transformasi digital dan teknologi. Selain itu, tren perdagangan mulai berubah seiring dengan pandemik yang melanda dunia, sehingga Indonesia memiliki momentum untuk bersaing dengan negara maju dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Transformasi digital terjadi di persimpangan antara orang, bisnis, dan teknologi.

Milenial dan gen Z dapat memicu penciptaan model bisnis baru dan aliran pendapatan melalui praktik transformasi digital. Transformasi digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi dibutuhkan ide dan strategi yang memungkinkan perubahan bisnis terjadi secara dinamis. Pandemi telah membuat banyak peralihan kebiasaan menjadi suatu normal yang baru, sehingga infrastruktur digital harus dikembangkan Indonesia untuk memicu pertumbuhan di bidang pertanian dan perdagangan.

3. Kunci Indonesia untuk menjadi negara maju

5 Peran Milenial di Masa Depan dalam Agenda Presidensi G20ilustrasi beberapa orang yang bekerja menggunakan laptop dan gawai (unsplash.com/marvelous)

Pada 2045, Indonesia yang dipenuhi dengan milenial dan gen Z disebut akan menghadapi peningkatan populasi sumber daya manusia dengan kriteria usia produktif. Apabila milenial dan gen Z memiliki kapabilitas, kompatibel, akseptabel, dan responsif terhadap perkembangan zaman, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi negara maju dalam tiga dekade ke depan.

Milenial dan gen Z sudah seharusnya mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan global di masa depan terkait transformasi digital. Seiring dengan berjalannya zaman, upskilling diperlukan di kampus atau tempat kerja karena tuntutan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

4. Ikut serta dalam upaya penurunan dampak perubahan iklim

5 Peran Milenial di Masa Depan dalam Agenda Presidensi G20ilustrasi kertas yang menyuarakan climate crisis (unsplash.com/markusspiske)

Wempi Saputra pada webinar "Dukungan Penuh untuk G20 Indonesia di Mata Milenial dan Gen Z" pada Jum'at (11/02) lalu, menjelaskan bahwa pada 2019 sampai 2020, 50 persen pembeli sukuk merupakan Milenial dan Gen Z. Dengan demikian, Milenial dan Gen Z secara langsung telah berkontribusi terhadap upaya penurunan dampak perubahan iklim dengan investasi Green Sukuk.

Milenial dan gen Z menjadi kunci kelancaran dan kesuksesan Ekonomi Hijau yang dirancang pemerintah untuk dikembangkan di masa depan. Indonesia sebagai negara berkembang telah banyak melakukan terobosan, seperti climate budget taking sekitar 4-5 persen dari APBN untuk proyek berbasis SGDs untuk transisi Ekonomi Hijau dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial, serta mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. 

5. Motor penggerak penerapan protokol kesehatan

5 Peran Milenial di Masa Depan dalam Agenda Presidensi G20ilustrasi seseorang saat hendak menyemprot hand sanitizer (unsplash.com/kellysikkema)

Di masa depan, tidak menutup kemungkinan milenial dan gen Z akan menghadapi pandemik global yang menimbulkan krisis di Indonesia, termasuk scarring effect dalam jangka pendek sampai panjang. Oleh karena itu, inisiatif yang harus dipersiapkan dalam menghadapi pandemik global yang mencakup pandemic preventionpreparedness, dan response.

Sesuai dengan pernyataan Wempi Saputra, pandemi tidak dapat hanya diatasi dengan insentif keuangan saja, tetapi peran Milenial dan Gen Z sebagai motor penggerak penerapan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya krisis yang berkelanjutan. Apabila paham dengan serangkaian aturan dan upaya untuk menanggulangi penularan, maka pemulihan ekonomi pasca pandemi akan menjadi lebih cepat.

Presidensi G20 Indonesia menjadi forum ketiga yang diadakan di masa pandemi, setelah Presidensi G20 Saudi Arabia dan Italia. Tagline dan tema yang diusung pada Presidensi G20 Indonesia dilatarbelakangi oleh pandemik global yang telah memengaruhi diskusi Finance Track mengarah ke isu non-keuangan. Saat ini, Indonesia sebagai presidensi memimpin agenda global supaya dapat pulih bersama di tengah pandemi dengan dukungan milenial dan gen Z.

Baca Juga: 5 Hal Penting di Balik Slogan G20: Recover Together, Recover Stronger

Anis Photo Verified Writer Anis

من صبر ظفر

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya